Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menceritakan kisahnya yang disekolahkan di tempat yang berbeda, mulai dari sekolah katolik, sekolah negeri, hingga berkuliah di luar negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bapak saya, almarhum Haji Muhammad Thohir dan Ibu saya menyekolahkan saya SD-SMP di sekolah katolik swasta. Lalu, beliau juga menyekolahkan saya di sekolah negeri, SMA 3 (SMAN 3 Jakarta). Lalu, saya dikirim oleh beliau ke luar negeri untuk belajar," kata Erick dalam acara Perayaan Natal bersama Kementerian BUMN dan BUMN di Ice BSD, Tangerang, yang juga disiarkan via YouTube, Sabtu, 14 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Erick menceritakan, dia suka bertanya kepada almarhum bapaknya mengapa sekolahnya sangat berbeda antara satu dan lainnya. "Beliau menyampaikan: karena saya mau anak saya mulai dari kecil belajar apa itu Indonesia," kata dia mengenang jawaban orangtuanya.
Ia kemudian mengatakan di sekolah-sekolah tersebut, dia belajar menjadi manusia Indonesia seutuhnya. "Saya harus beradaptasi dari sebuah sekolah swasta katolik langsung ke sekolah negeri yang berbeda kulturnya. Dari sekolah negeri saya dikirim ke luar negeri, beda lagi kulturnya," kata Erick.
Itulah, kata dia, yang dirasakannya saat diberi kesempatan memimpin BUMN. Dia selalu menyampaikan, kalau hendak sukses mentransformasikan BUMN, yang paling penting adalah mentransformasi kultur dan akhlaknya.
"Tidak mungkin transformasi terjadi kalau tidak terjadi transformasi daripada manusianya," tuturnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.