Aset Pertamina yang diperebutkan antara lain:
Kilang Gas Alam Cair
Terdiri atas delapan train (unit produksi) di kilang Badak, Bontang, Kalimantan Timur, dan enam train di kilang Arun, Aceh, kepemilikan kilang gas alam ini 55 persen di tangan Pertamina, 30 persen kontraktor bagi hasil, dan 15 persen Japan Indonesia LNG Company (Jilco). Kedua kilang gas alam cair tersebut merupakan produsen gas alam cair terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 35 juta ton per tahun.
BP Migas meminta agar kilang tersebut dikembalikan kepada negara oleh Pertamina. Alasannya, pembiayaan awal kilang dilakukan pemerintah dan proyek tersebut merupakan bagian dari kegiatan hulu. Sementara itu, Pertamina menginginkan agar kilang gas alam cair tetap dikelola Pertamina. Sebab, meskipun pemerintah memberikan pembiayaan pada awal pembangunan kilang, pada saat pengembangan proyek, Pertamina mencari pendanaan sendiri.
Pelita Air Service
Saham anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang jasa transportasi udara ini 100 persen dimiliki perusahaan minyak nasional tersebut. Pada tahun 2002, perusahaan ini menyumbangkan keuntungan Rp 16,5 miliar. Pelita tidak hanya membuka jalur penerbangan reguler antarkota, tapi juga melayani jasa penerbangan khusus perusahaan minyak di Indonesia.
Pertamina mengakui bahwa Pelita merupakan anak perusahaan yang secara tidak langsung menunjang kegiatan bisnis perminyakan, antara lain memberikan layanan penerbangan di ladang minyak lepas pantai. Jika harus dilepaskan dari Pertamina, hasil divestasi Pelita harus dikembalikan sebagai penyertaan modal. Jika tidak, Pertamina akan mempertahankannya.
Rumah Sakit Pusat Pertamina
Didirikan pada 1970-an, RS Pusat Pertamina merupakan salah satu rumah sakit terbaik dan terlengkap di Indonesia. Semula rumah sakit ini ditujukan untuk melayani pegawai perusahaan minyak asing di Indonesia. Sebab, saat itu perusahaan asing mengirim pegawainya ke Singapura bila melakukan cek kesehatan.
Pada tahun 2002, RS Pertamina berhasil memberikan keuntungan Rp 42,7 miliar.
Patra Jasa
Aset anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang perhotelan dan properti ini tersebar di beberapa kota besar di Indonesia: Jakarta, Bandung, Semarang, dan Medan. Pada tahun 2002, Patra mencetak laba bersih Rp 1,6 miliar.
ANY
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini