Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Dikabarkan Diretas, BCA: Data Nasabah Aman

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melapor ke Bursa Efek Indonesia mengenai kabar peretasan data nasabah.

11 Februari 2025 | 08.44 WIB

Logo Bank BCA. wikipedia.org
Perbesar
Logo Bank BCA. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan kabar soal data nasabah yang bocor ke Bursa Efek Indonesia. Kelompok peretas Bjorka pada beberapa hari lalu mengklaim timnya telah memiliki akses 890 ribu akses dan 4,9 juta database milik BCA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Kami memastikan bahwa data nasabah BCA tetap aman,” kata Sekretaris Perusahaan BBCA Raymon Yonarto kepada Bursa Efek Indonesia pada Senin, 10 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Raymon mengatakan perusahaan secara konsisten menghimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA dan aneka modus penipuan. Nasabah, kata dia, juga diingatkan agar tak membagikan data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti BCA ID, password, One Time Password (OTP), dan personal identification number (PIN), kepada siapa pun. “Nasabah juga diharapkan mengubah PIN dan password secara berkala,” kata dia. 

Selain itu, Raymon menyebut perusahaan juga selalu mengamankan data. Caranya, dengan melapisi standar keamanan serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga transaksi digital nasabah. 

Data nasabah Bank Central Asia atau BCA menjadi target kelompok peretas Bjorka. Kelompok tersebut mengklaim memiliki akses 890 ribu akses dan 4,9 juta database milik BCA.

Peringatan tersebut diunggah oleh akun X (Twitter) @bjorkanesiaa yang juga menyebutkan akun X resmi BCA. “@BankBCA sebuah kejutan bagi perbankan di Indonesia, jika mereka tidak segera merespons hal ini maka Bank BCA akan mengalami pelanggaran data (pembobolan) besar-besaran,” demikian  tertulis dalam akun Bjorka, Rabu, 5 Februari 2025.

Bjorka juga menyatakan kemungkinan beberapa perbankan besar Indonesia kemungkinan menjadi target ransomware atau peretasan sistem oleh beberapa kelompok hacker. Sehingga meminta perbankan dan nasabah untuk waspada. “Kami Bjorka akan selalu menginformasikan kepada Anda jika negara Anda sedang dipantau oleh Ransomware Group, dan mereka memprioritaskan perbankan.” 

Adil Al Hasan

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus