Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan konstruksi jalan bawah tanah atau underpass Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sesuai jadwal, underpass Bandara YIA ini akan diresmikan Jumat 31 Januari 2020 oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini adalah sembilan beberapa fakta menarik dari underpass Bandara YIA:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Ada Suara Menteri PUPR Basuki
Bagi para pengendara yang melintas, akan bisa mendengar suara imbauan untuk menyalakan lampu. Uniknya pengisi suara itu tidak lain adalah Menteri PUPR Basuki Hadimujono yang mengingatkan, "Hati-hati, 40 km per jam. Nyalakan lampu."
2. Underpass Terpanjang
Jalan bawah tanah di Bandara YIA ini merupakan yang terpanjang di Indonesia dengan bentang 1,4 kilometer dan terdiri dari konstruksi terowongan (slab tertutup) sepanjang 1.095 meter. Underpass ini juga memiliki lebar 7,85 meter, clearance atas 5,2 meter dan samping 18,4 meter.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Sugiyartanto mengatakan ini jalan bawah tanah itu merupakan yang terpanjang yang pernah dibangun oleh jajarannya.
3.Waktu Konstruksi
Pembangunan jalan bawah tanah ini terbilang singkat, hanya dalam waktu sekitar satu tahun yaitu November 2019-Desember 2019. Sejak 24 Januari, underpass Bandara YIA itu telah mulai memasuki tahap uji coba.
4. Biaya Pembangunan
Pembangunan underpass Bandara YIA itu menelan biaya sebesar Rp 293 miliar. Sumber dananya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) / Sukuk Negara Tahun Anggaran 2018-2019.
5.Terintegrasi dengan Bandara YIA
Posisi underpass berada di bawah penghubung terminal 2 dan terminal 3 bandara YIA. Tersedia delapan pintu emergency exit. Di setiap jarak 250 meter dengan empat pintu di masing-masing jalur dengan dua arah ini. Pintu ini terhubung dengan kawasan Bandara YIA.
6. Dilengkapi Pompa Otomatis
Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air saat turun hujan, konstruksi underpass juga dilengkapi dengan rumah pompa dan dilapisi waterstop yang terbuat dari karet untuk beton dinding dan lantainya
"Ada sifat second safety dengan pompa, sesuai dengan desain rencana, kami alirkan ke sistem drainase yang menyatu dengan sistem drainase bandara, yang akan mengalir ke arah laut," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Sugiyartanto.
7. Ornamen dengan Unsur Kearifan Lokal
Agar lebih menarik, jalan bawah tanah tersebut juga dilengkapi ornamen dengan unsur seni dan budaya lokal dengan konsep Gerak Gumerah. Ornamen ini simbol karakter masyarakat Yogyakarta yang dinamis, optimis dan berkembang penuh semangat.
Pengendara yang melintasi jalan bawah tanah itu juga bisa melihat ornamen Kalamakara yang merupakan salah satu bentuk wajah raksasa dan diapit oleh relief wanita. Desain tersebut seringkali digunakan pada bagian atas pintu candi-candi Jawa.
8. Bagian dari Jalur Pansela
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Akhmad Cahyadi mengatakan underpass ini merupakan bagian dari Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa. Pembangunannya dimaksudkan agar akses Jalan Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan Bandara Kulonprogo memotong jalan Pansela yang lama.
9. Dorong Ekonomi Daerah
Keberadaan underpass tersebut diharapkan dapat menunjang lalu lintas kendaraan menuju Bandara YIA. Selain itu, kehadirannya juga diharapkan bisa semakin mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.