Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Erick Thohir Bakal Relokasi Terminal BBM Plumpang Pertamina: Jarak dengan Rumah Warga Tipis

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rencananya untuk merelokasi kediaman warga sekitar Depo Pertamina Plumpang.

4 Maret 2023 | 18.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama/pri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rencananya untuk merelokasi kediaman warga sekitar Depo Pertamina Plumpang. Rencana itu merupakan buntut dari kejadian kebakaran yang terjadi pada Jumat malam, 3 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Karena kalau kami melihat kondisi objek vital nasional hari ini, rata-rata buffer zone atau jaraknya itu sangat amat tipis," ujar Erick saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) pada Sabtu, 4 Maret 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Padahal, kata dia, pada 1971 sampai 1987 jarak terminal dengan pemukiman warga sangat aman. Tetapi setelah reformasi 1998, menurut Erick, jarak lahan tersebut semakin mengecil. 

Namun, Erick menekankan kondisi serupa tidak hanya terjadi di Depo Plumpang, tetapi di wilayah lainnya secara nasional. Ia berujar titik kemananan dari objek vital nasional yang dikelola beberapa BUMN banyak yang masih terlalu dekat dengan warga atau tak sesuai standar. 

Di sisi lain, Erick mengaku sudah mendapatkan perintah dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, yakni dalam hal ini Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. 

"Ini masih dalam jangka menengah. Sekarang yang utama bagaimana kami hadir memastikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Insya allah kami bertanggung jawab semaksimal mungkin," tuturnya. 

Seperti diketahui, terbakarnya pipa bahan pakar minyak (BBM) terjadi pada Jumat malam, 3 Maret 2023. Kebakaran itu melahap perumahan warga di Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara mengungsi. Hingga saat ini belum dipastikan apa penyebab kebakaran tersebut. 

Kebakaran di lokasi yang sama juga pernah terjadi pada 18 Januari 2009 silam. Kebakaran terjadi setelah adanya ledakan di tangki 24 saat sedang dilakukan pengujian tangki. Kala itu, ledakan terjadi akibat kegagalan pengamanan tangki yang disebabkan kesalahan manusia atau human error. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus