Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Palembang - Usai menjadi Bandara Internasional per 25 April 2025 oleh Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 26, Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang akan menjadi gerbang pasar global untuk ekspor komoditas lokal seperti pertanian dan perikanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penanggung Jawab Satuan Pelayanan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatera Selatan Komarudin mengatakan status bandara yang baru, semakin besar peluang komoditas lokal bisa go international. Pasalnya, banyak komoditas yang potensial bisa didorong untuk diekspor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Komoditas yang potensial di pertanian itu ada kopi ya, karena sebelumnya sudah banyak juga yang tanya untuk ekspor kopi. Tapi, karena sistemnya online, kadang space-nya tidak banyak," kata Komar saat konferensi pers di ruang Pusat Informasi Bandara SMB II Palembang, Ahad, 27 April 2025.
Lalu, ada komoditas perikanan seperti ikan betutu, kepiting, dan udang belalang. Komarudin mengatakan, komoditas-komoditas tersebut merupakan produk unggulan yang diekspor dari Palembang. Salah satu negara tujuan ekspornya adalah Malaysia.
"Itu yang nantinya akan kita promosikan untuk ekspor ke pasar global," ujar Komarudin.
Sebelumnya, banyak komoditas khas Sumatera Selatan yang bocor atau diekspor dari daerah lain, yang membuat jumlah ekspor tidak tercatat di Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatera Selatan.
Namun dengan diberlakukannya kembali status internasional, Bandara SMB II Palembang menjadi gerbang Sumatera Selatan untuk komoditas lokal melenggang di skala global. "Kita upayakan ekspornya langsung dari Palembang," kata Komarudin.
Pilihan Editor: Ancaman Sepi Bandara Kota Nusantara