Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Kedelai Naik, Pedagang Tahu Tempe di Pasar Bantargebang Absen Jualan

Pedagang tahu dan tempe di Pasar Bantargebang absen jualan menyikapi aksi mogok kenaikan harga kedelai.

21 Februari 2022 | 14.14 WIB

Para pedagang tempe berunjuk rasa dan melakukan sweeping ke kawasan pembuatan tempe di Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (25/7). Massa dari Pengawas Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Kalideres menyatakan, aksi sweeping ini untuk menyikapi penolakan kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku tempe yang dirasa membebani para produsen tempe. TEMPO/Aditia Noviansyah
Perbesar
Para pedagang tempe berunjuk rasa dan melakukan sweeping ke kawasan pembuatan tempe di Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (25/7). Massa dari Pengawas Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Kalideres menyatakan, aksi sweeping ini untuk menyikapi penolakan kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku tempe yang dirasa membebani para produsen tempe. TEMPO/Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Pedagang tahu dan tempe absen berjualan di Pasar Bantargebang, Kota Bekasi. Saat dipantau langsung pada pukul 09.30 WIB tidak ditemukan seorang pedagang pun menjajakan produk olahan kacang kedelai tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang laki-laki pedagang sayur bernama Abdul, 43 tahun, mengatakan hari ini mereka kompak tidak berjualan akibat mogok produksi dari perajin tahu tempe. Biasanya mereka sudah ada sejak pagi sampai menjelang siang ketika dagangannya ada yang belum habis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Gak ada yang jualan hari ini, kosong. Katanya sih mau demo,” ujar Abdul saat ditemui di Pasar Bantargebang, Kota Bekasi, Senin, 21 Februari 2022.

Menurut sepengetahuannya para pedagang juga ikut tidak berjualan akibat tidak adanya pasokan dari agen maupun perajin tahu dan tempe. Keadaan ini merespons atas kenaikan harga kedelai yang perlahan-lahan mulai naik.

Ketidakhadiran pedagang tahu dan tempe ini juga tidak ditemui di setiap sudut Pasar Bantargebang. Mulai dari jejeran terdepan di pinggir jalan maupun sampai ke dalam area pasar tidak ada juga yang ditemui.

“Pada mogok jualan tiga hari, tuh pada kosong semua. Biasanya di sebelah saya pada berjejer,” katanya.

Untuk harga kacang kedelai di tingkat pengecer, seorang laki-laki paruh baya pedagang bahan pangan pokok juga menjelaskan harga kacang berprotein tinggi tersebut mulai naik. Stok hari ini yang dia jual adalah dari pasokan sejak awal Januari 2022 yang dijual seharga Rp 20 ribu per kilogram.

Padahal sebelumnya kacang kedelai per kilogram yang dia jual saat Januari 2022 lalu seharga Rp 18 ribu. Saat itu dia membeli dari agen penjual kacang kedelai sebanyak 50 kilogram.

Jumlah itu dia katakan menurun dari yang biasa dibeli sebanyak 100 kilogram. “Saya biasanya beli dari agen yang datang beli 50 kilogram. Padahal mah dulu pernah sampe beli 100 kilogram,” tuturnya dalam waktu yang sama.

Stok kedelai yang dia simpan hingga hari ini diperkirakan tersisa setengahnya atau 25 kilogram. Lalu para sales yang biasanya datang menawarkan stok kedelai pun belum lagi terlihat.

Selain kacang kedelai, ada juga kacang tanah, dan kacang hijau dia pajangkan. Untuk harga masing-masing kacang tersebut menurutnya masih terbilang stabil.

“Saya terima aja lah sebagai pedagang, kan cuma jualan gak niat apa-apa juga,” ujar laki-laki paruh baya tersebut.

Perajin Tahu Tempe Mogok Produksi Selama Tiga Hari

Ketua Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jakarta Pusat Khairun mengatakan mogok produksi serentak mulai besok akan diikuti seluruh produsen tahu dan tempe di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

“Semua produsen di Jabodetabek sudah tutup. Kalau tidak ditutup akan di-sweeping,” kata Khairun kepada ANTARA di Jakarta, Minggu 20 Februari 2022.

Mogok produksi mulai 21 hingga 23 Februari 2022 ini dilakukan produsen supaya Kementerian Perdagangan turun tangan dengan melakukan intervensi atas tingginya harga kedelai impor. Pada saat ini, harga bahan baku tempe dan tahu mencapai Rp 12.000 per kilogram.

Padahal, harga kedelai impor sebelumnya hanya Rp 9.500 sampai Rp 10.000 per kilogram. Dengan kenaikan harga kedelai impor tersebut, produsen kesulitan untuk menjual tahu tempe dengan harga normal.

Dia mengatakan jika harga biasa ditawarkan maka keuntungan tidak didapat, justru malah mengalami kerugian. “Konsumen juga harus mengetahui bahwa tahu tempe mahal karena bahan bakunya naik,” kata Khairun.

Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengakatan harga tahu dan tempe akan naik di bulan mendatang karena melonjaknya harga kedelai internasional. Faktor penurunan produksi di negara seperti Brazil tidak memenuhi target 140 juta ton pada Januari, sehingga hanya mampu menghasilkan 125 juta ton.

Selain itu faktor inflasi tujuh persen di Amerika Serikat, pengurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan turut mempengaruhi.

“Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per bushel atau angkanya sekitar Rp11.240 per kilogram kalau di tingkat importir dalam negeri,” kata Oke dalam konferensi pers virtual pada Jumat 11 Februari 2022.

Oke memperkirakan harga kedelai akan terus mengalami kenaikan hingga Mei 2022 yang bisa mencapai 15,79 dolar AS per bushel. Selanjutnya akan terjadi penurunan pada Juli 2022 ke angka 15,74 dolar AS per bushel di tingkat importir, imbasnya terjadi kenaikan harga pada produk turunan kedelai seperti tahu dan tempe.

Dirjen dari Kemendag itu juga menyampaikan bahwa pemerintah akan menjaga stok ketersediaan kedelai walaupun harga tinggi.

“Karena kami paham kedelai ini menjadi salah satu barang pokok yang menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia dikaitkan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang mengonsumsi tahu dan tempe,” kata Oke dalam konferensi pers pada Jumat, 11 Februari 2022.

Perkiraan awal, kata Oke, harga tempe akan berkisar antara Rp 10.300 sampai Rp 10.600 per kilogram. Sementara harga tahu sebesar Rp 52.450 sampai Rp 53.700 per papan atau Rp 650 sampai Rp 700 per potong.

Berdasarkan data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), harga kedelai saat ini adalah Rp 10.800 sampai Rp 11.000 per kilogram. Sementara stok kedelai di importir saat ini sekitar 140 ribu ton pada Februari dan akan masuk lagi 160 ribu ton.

FAIZ ZAKI | ANTARA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus