Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Pada periode Lebaran 2023 ini terpantau sejumlah operator bus di Jawa Barat telah mengerek harga tiket bus. Tak tanggung-tanggung, kenaikan harga tiket bus bisa mencapai dua kali lipat dibanding harga normal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Soal ini, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat A Koswara mengatakan, pemerintah hanya bisa mengendalikan harga tiket bus untuk kelas ekonomi. “Kalau tiket bus yang kita kendalikan hanya untuk ekonomi. Di luar kelas ekonomi, tidak ada kewenangan pengaturan. Ekonomi batas atasnya 20 persen dari batas bawah, itu ada aturannya,” ujarnya, Kamis, 13 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Koswara menjelaskan, pada masa angkutan Lebaran biasanya pengusaha bus membuka layanan mudik untuk bus kelas eksekutif sehingga bus ekonomi terbatas. “Masalahnya, sekarang untuk ekonomi terbatas. Yang dibuka (pemesanan tiket) PO itu kebanyakan memang untuk kelas eksekutif."
Pengusaha PO bus itu, menurut Koswara, kebanyakan sengaja menaikkan tarif 2 kali lipat dari harga normal. Mereka beralasan kenaikan harga dilakukan untuk menekan kerugian karena pada arus balik mudik, relatif penumpangnya tidak banyak.
“Eksekutif memang ada kenaikan (tarif), variatif kenaikannya. Ada yang 100 persen atau lebih. Ini konsepnya untuk pergerakan arus mudik itu mereka ngikutnya itu satu arah itu PP. Contoh ke Jogjakarta, dari Jogja ke sini kan kosong, jadi mereka ngambil harga itu di situ,” ucap Koswara.
Meski begitu, menurut dia, PO bus tidak akan berani menaikkan harga tiket terlalu tinggi dari harga normal. “Mereka gak bisa juga menaikkan terlalu tinggi, gak ada yang beli nanti."
Lebih jauh Koswara menjelaskan bahwa selama musim Lebaran beberapa tahun terakhir ini terjadi penurunan penjualan tiket angkutan umum. “Turunnya cukup banyak. Data 2022 dibandingkan 2019, itu ada 51 persen penurunan dari angkutan umum,” kata dia.
Selanjutnya: Pada tahun ini, pergerakan mudik Lebaran...
Sedangkan pada tahun ini, pergerakan mudik Lebaran diperkirakan bakal membeludak seiring tak ada lagi aturan PPKM. Oleh sebab itu pemerintah Jawa Barat memilih menggelar mudik gratis dengan menyediakan tiket bus, bukan dengan menyewa bus. “Jadi konsep kita mudik gratis ini tidak sewa bus, tapi membelikan tiket gratis. Bis yang dipilih adalah angkutan reguler yang ada,” ucap Koswara.
Ia mengklaim, cara ini lebih efektif ketimbang menyewa bus. “Kalau sewa bus itu hanya digunakan perginya saja, pulangnya kosong. Jadi efektivitas anggaran kalau dengan membeli tiket gratis ini lebih tinggi,” kata dia.
Adapun total sebanyak 6.501 tiket bus dan 5.954 tiket kereta api telah disediakan Dinas Perhubungan Jawa Barat untuk mudik Lebaran 2023. Khusus kereta, disediakan juga tiket gratis kereta komuter tujuan Purwakarta-Garut dan Bogor-Sukabumi.
Setiap jam keberangkatan kereta itu, disediakan 100 tiket gratis untuk dua tujuan KA tersebut, hingga kuota akhirnya habis dipesan. Kereta tersebut berangkat mulai 15 April hingga 18 April 2023.
Untuk mendapatkan tiket tersebut, pemudik tinggal mendaftar melalui aplikasi Sapawarga. “Harus cepat ya, sebab sampai hari ini sekitar 80 persen untuk tiket bus sudah dipesan, sementara untuk KA masih cukup banyak," kata Koswara.
Ia memastikan keamanan angkutan umum bakal lebih terjamin karena terjangkau pengecekan rutin dan pengawasan kendaraan di terminal bus ketimbang bus carteran yang umumnya berasal dari luar daerah. “Yang riskan itu bus pariwisata, ini yang perlu ekstra hati-hati,” kata dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.