Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Per hari ini, Selasa, 4 Januari 2022, PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT) akan resmi merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia. Hal tersebut menindaklanjuti hasil rapat umum pemegang saham luar biasa Indosat pada akhir tahun lalu di mana 99,99 persen pemegang saham menyetujui penggabungan usaha dengan Tri Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan begitu, merger akan mulus berjalan dan melahirkan entitas baru bernama PT Indosat Ooredoo Hutchison. "Kombinasi Indosat dan H3I akan menciptakan perusahaan telekomunikasi dan internet digital kelas dunia yang lebih besar sehingga memberikan nilai lebih bagi pemegang saham, pelanggan, serta Indonesia," papar manajemen Indosat dalam keterangan resmi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indosat bakal menggelar konferensi pers mengenai merger Indosat-Tri dalam acara bertajuk Bersatu untuk Indonesia hari ini. Berikut susunan direksi dan komisaris Indosat-Tri setelah merger.
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama : Halim Alamsyah
- Wakil Komisaris Utama : Aziz Aluthman Fakhroo
- Wakil Komisaris Utama: Canning Fok Kin Ning
- Komisaris Independen : Hernando
- Komisaris Independen : Wijayanto Samirin
- Komisaris Independen : Elisa Lumbantoruan
- Komisaris Independen : Syed Maqbul Quader
- Komisaris Independen : Rudiantara
- Komisaris : Frank John Sixt
- Komisaris : Cliff Woo Chiu Man
- Komisaris : Patrick Walujo
- Komisaris : Aziz Aluthman Fakhroo
- Komisaris : Nigel Thomas Byrne
- Komisaris : René Werner
- Komisaris : Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama
- Komisaris : Meirijal Nur
Direksi
- Direktur Utama : Vikram Sinha
- Direktur : Irsyad Sahroni
- Direktur : Nicky Lee Chi Hung
- Direktur : Muhammad Buldansyah
- Direktur : Armand Hermawan
Seperti dikutip dari prospektus, berikut estimasi jadwal penggabungan usaha antara Indosat dengan Tri Indonesia:
- Tanggal estimasi pernyataan efektif penggabungan diterbitkan oleh OJK selambat-lambatnya pada 28 Desember 2021
- RUPSLB Indosat untuk menyetujui Rancangan Penggabungan Usaha, perubahan Anggaran Dasar Indosat, dan perubahan komposisi Direksi dan Dewan Komisaris hasil dari Penggabungan Usaha pada 28 Desember 2021
- Pemberitahuan hasil RUPSLB kepada OJK dan pengumuman hasil RUPSLB dalam 2 surat kabar pada 30 Desember 2021
- Pengumuman dari BEI pada awal hari perdagangan saham Indosat yang baru diterbitkan pada 4/5 Januari 2022
- Penandatanganan Akta Penggabungan pada 4 Januari 2022, disertai pelaporan Akta Penggabungan dan perubahan Anggaran Dasar Indosat dan perubahan komposisi Direksi dan Dewan Komisaris
- Tanggal Efektif Penggabungan (dan efektivitas pengendalian bersama oleh CK Hutchison Indonesia dan Ooredoo South East Asia di Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha) juga pada 4 Januari 2022
- Laporan kepada OJK tentang pelaksanaan Penggabungan Usaha pada 11 Januari 2022. Pengumuman atas penyelesaian Penggabungan di surat kabar pada 3 Februari 2022
- Jangka waktu pembelian kembali saham bagi pemegang saham Indosat yang tidak setuju dengan penggabungan usaha dan berniat untuk menjual sahamnya pada 5 Januari sampai dengan 18 Januari 2022. Penyelesaian pembelian kembali saham pada 25 Januari 2022
Analis PT Henan Putihrai Sekuritas, Steven Gunawan, memprediksi entitas hasil merger antara Indosat dengan Tri bakal membukukan keuntungan pada periode pertama. Ia memproyeksikan laba bersih perusahaan itu pada dua tahun mendatang bisa mencapai Rp 3,8 triliun.
"Laba bersih diprediksikan berpotensi mencapai Rp 1,3 triliun pada 2022 hingga Rp 3,8 triliun pada 2023 dengan tingkat marjin laba bersih yaitu 3,8 persen dan 8,1 persen dibandingkan 2020 yang minus 2,6 persen," kata Steven ketika dihubungi akhir Desember lalu.
Lebih jauh, Steven berharap return on equity (ROE) pada periode yang sama dapat menyentuh 6,1 persen dan 14,7 persen. Adapun dari sisi operasional, ada potensi laba sebesar Rp 5,3 triliun dan Rp 9,9 triliun.
Potensi laba itu seiring dengan prediksi kenaikan pendapatan konsolidasi sebesar 15,4 persen pada tahun ini menjadi Rp 35,4 triliun. Berikutnya, pendapatan diperkirakan bakal meningkat pada tahun 2023 menjadi Rp 46,6 triliun. Steven merekomendasikan beli terhadap saham PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT) dengan target Rp 8.000 per lembar saham.
BISNIS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.