Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Hilirisasi Bahan Tambang, Ini 5 Sumber Daya Alam Indonesia yang Diincar Negara Lain

Banyak negara mengincar kekayaan sumber daya alam Indonesia. Langkah pemerintah batasi ekspor bahan mentah menuai banyak tantangan.

22 Desember 2022 | 16.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai negara dengan sumber daya alam melimpah, Indonesia memiliki banyak komoditas yang diminati negara lain. Melimpahnya komoditas itu harus dikelola dengan baik untuk kemajuan bangsa. Berikut ini beberapa sumber daya alam Indonesia yang amat diminati negara lain.

1. Bauksit

Dikutip dari publikasi Prarencana Pabrik Alum dari Bauksit, bauksit merupakan batuan tambang yang kaya akan kandungan alumina dan rendah kandungan besinya. Batuan ini sering disebut dengan bijih. Kandungan mineral bauksit beragam untuk bauksit yang berasal dari tempat berbeda.

Daerah penghasil bauksit di Indonesia antara lain Kalimantan Barat (Kendawangan, Ketapang, Pantas, Tayan, Sandai), Kepulauan Riau, Gunung Sewu (Jawa Tengah), Pulau Sumba dan Pulau Muna (Sulawesi Tenggara). Penambangan bauksit terbesar di Indonesia berada di Kalimantan barat, yang terbesar dilakukan oleh PT ANTAM (Persero) Tbk.

2. Nikel

Baca : Menperin, Hilirisasi Nikel Tetap Jalan, RI Negara Berdaulat

Nikel adalah logam berwarna putih keperak–perakan sedikit semburat keemasan. Mengutip artikel Indonesia Salah Satu Penghasil Tambang Terbesar di Dunia oleh feb.ugm.ac.id, Indonesia menempati posisi ketiga teratas di tingkat global dalam hal negara dengan cadangan nikel. Berdasarkan data US Geological Survey yang dipublikasikan Vale Indonesia, Indonesia memiliki 4 juta metrik ton cadangan nikel atau setara dengan 5% cadangan nikel dunia.

Lima kawasan tambang dan smelter nikel terbesar di tanah air, yaitu di Morowali (Sulawesi Tengah), Halmahera Timur (Maluku Utara), Kolaka (Sulawesi Tenggara), Pulau Gag (Papua Barat), Pulau Obi (Maluku Utara). Kekayaan alam ini membuat Indonesia berhasil menguasai lebih dari 20 persen total ekspor nikel dunia sekaligus menjadi eksportir nikel terbesar kedua untuk industri baja negara-negara Uni Eropa.

3. Emas

Mengutip artikel Indonesia Salah Satu Penghasil Tambang Terbesar di Dunia oleh feb.ugm.ac.id, Indonesia mencatatkan kontribusi sebesar 39 persen untuk produksi emas, yang berada di posisi kedua setelah China yang masih bisa bertahan sampai 30 tahun lagi.

Di Indonesia, terdapat 5 daerah penghasil emas, yakni Papua yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia, Sumbawa dengan kegiatan penambangan yang dibuka pada 2000, Martabe di daerah Sumatera Utara, Dompu (NTB) yang termasuk sumber emas dan mineral tertinggi di Indonesia, dan yang terakhir adalah Gunung Pongkor di Jawa Barat.

4. Batu bara

Salah satu bahan bakar fosil yang kerap dijadikan incaran para pebisnis kelas kakap ini juga masuk dalam daftar produk ekspor Indonesia paling laris. BPS merilis nilai ekspor batubara mencapai US$ 4,2 miliar. Batubara masih menjadi bahan baku utama pembakaran di dunia industri.

5. Besi dan baja

Besi dan baja mencatatkan nilai ekspor sebesar US$2,1 miliar. Besi menjadi material yang disukai berbagai jenis sektor karena bisa dimanfaatkan untuk pembuatan peralatan rumah tangga dan bangunan. Sementara, baja berfungsi sebagai bahan baku kendaraan termasuk kereta api dan relnya. 

MUHAMMAD SYAIFULLOH 

Baca : Mengenal Bauksit, Barang Tambang Indonesia yang Dilarang Ekspor oleh Jokowi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus