Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

HUT Perpenka, Jonan 'Mudik' ke Kantor PT KAI

Warganet menilai nama Jonan akan selalu harum di PT KAI.

8 Maret 2020 | 11.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan berbincang dengan penumpang saat mencoba kereta bandara yang melayani rute Stasiun Sudirman Baru - Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu malam, 7 Januari 2018. (Dok Biro Komunikasi Kementerian ESDM)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan hadir kembali ke tengah-tengah awak perseroan di Kantor Pusat Kereta Api Indonesia. Kehadiran mantan Menteri Perhubungan di perusahaan yang pernah dinakhodainya itu adalah dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Pensiunan Kereta Api ke-53 pada 6 Maret 2020.

Dalam kesempatan itu, Jonan yang mengenakan kemeja biru muda dan celana khaki serta topi berwarna biru, didaulat untuk memberi arahan kepada awak perusahaan angkutan kereta api pelat merah itu.

"Saya kembali lagi ke rumah saya yang amat saya cintai: KAI. Saya berkesempatan memberikan arahan kepada generasi penerus dan menyapa para senior dan rekan rekan yang pernah berjuang bersama saya melakukan transformasi KAI, 2009-2014. HIDUP KAI," tulis Jonan dalam akun instagram resminya, Sabtu, 7 Maret 2020. Dalam unggahan itu ia juga menyertakan sejumlah foto dengan awak PT KAI.

Unggahan Jonan itu disukai 5.012 warganet dan menuai sejumlah komentar. Misalnya saja dari akun @rejadado yang menilai nama Jonan akan selalu harum di PT KAI. "Nama anda masih harum di KAI. Selalulah begitu, karena memulai lompatan itu sulit," tulisnya. Begitu pula @uyokmojo yang menulis, "thanks Pak@ignasiusjonan sdh merubah wajah KAI hingga menjadi seperti skrg, sdh ga malu lg klo naik kereta."

Nama Jonan memang cukup erat kaitannya dengan PT KAI. Pasalnya, di era ia menjabat Dirut KAI, banyak dilakukan transformasi di berbagai lini di bidang perkeretaapian. Transformasi itu misalnya saja dengan memberlakukan sistem boarding pass untuk memberantas praktik calo. Selain itu terjadi juga perbaikan pelayanan di stasiun maupun di atas kereta.

Atas tangan dinginnya itu, perseroan yang sempat rugi Rp 83,5 miliar pada 2008 berbalik menjadi untung Rp 154,8 miliar pada 2009. Laba BUMN ini terus menanjak hingga mencapai  Rp 560,4 miliar pada 2013. Adapun aset perseroan juga melesat di era Jonan, dari Rp 5,7 triliun pada 2008 menjadi Rp 15,2 triliun pada 2013.

CAESAR AKBAR

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus