Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 23-27 September 2024 merosot 0,60 persen pada level 7.696,916 dari 7.743,004 pada penutupan pekan lalu. Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengungkapkan tren IHSG 8 tahun terakhir selalu berada di zona merah pada bulan September.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tapi nanti kalau sudah Oktober, November, Desember, kinerja pergerakan IHSG secara historikal bisa berada di teritori positif,” katanya kepada Tempo, Jumat, 27 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nafan berharap, pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober mendatang bisa membawa sentimen positif untuk pasar. Pasalnya, market sudah menantikan program-program ekonomi yang akan dicanangkan oleh kabinet baru ini.
Selain itu, ia menilai, jajaran menteri di kabinet juga cukup esensial memengaruhi persepsi pasar. Menurutnya, jajaran menteri sangat cukup menentukan arah ekonomi Indonesia lima tahun ke depan.
Di sisi lain, potensi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) beberapa bulan mendatang juga bisa menjadi katalis positif bagi pasar. Terakhir, BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen.
Dari segi global, Nafan melihat stimulus yang digelontorkan bank sentral Tiongkok untuk mengatasi deflasi bisa diapresiasi. “Kita melihat bursa Tiongkok mengalami penguatan kan ya. Banyak banget Tiongkok menggelontorkan stimulus,” kata dia.
Sebagai informasi, meski IHSG lesu pekan ini, peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 9,64 persen menjadi Rp 16,36 triliun dari Rp 14,92 triliun pada pekan sebelumnya. Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa selama sepekan mengalami peningkatan 5,33 persen menjadi 1,33 juta kali transaksi dari 1,26 juta kali transaksi pada pekan yang lalu.