Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG turun cukup dalam di sesi pertama hari ini. IHSG menutup sesi di level 7.097,3 atau 0,71 persen lebih rendah dari angka penutupan Selasa kemarin di level 7.148,2.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Pergerakan IHSG hari ini sejalan dengan pergerakan bursa global maupun regional," dikutip dari keterangan tertulis Samuel Sekuritas Rabu, 6 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bursa saham Amerika ditutup melemah pada perdagangan Selasa; Dow Jones turun 0,8 persen, S&P 500 turun 1,26 persen, dan Nasdaq turun -2,26 persen.
Samuel Sekuritas berpendapat investor tampaknya dibuat cemas oleh pernyataan Gubernur Federal Reserve Lael Brainard bahwa kebijakan ekonomi yang lebih ketat diperlukan untuk memerangi kenaikan inflasi, yang berarti ada kemungkinan besar bahwa ekonomi ke depan akan melambat.
Selain itu, ketakutan akan resesi juga masih melanda pasar AS; Deustche Bank memberikan prediksi bahwa AS akan menghadapi resesi dalam beberapa waktu yang akan datang, sekaligus menjadi bank besar pertama yang memberikan prediksi demikian.
Sejumlah bursa Asia juga kompak melemah di sesi pertama hari ini, diantaranya STI (-0,55 persen), NIkkei (-1,67 persen), Kospi (-0,87 persen), Hang Seng (-1,42 persen) dan Shanghai (-0,22 persen).
Di bursa Indonesia, sebanyak 191 saham menguat, 348 melemah, dan 159 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,2 triliun.
Di akhir sesi pertama hari ini, tercatat angka beli bersih investor asing sebesar Rp 230,3 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat beli bersih investor asing sebesar Rp 74,7 miliar.
Saham emiten pemilik stasiun TV SCTV dan Indosiar, Elang Mahkota Teknologi (EMTK) menjadi saham yang paling banyak diminati investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing sebesar Rp 78,4 miliar, disusul ADMR (Rp 72,7 miliar) dan ITMG (Rp 63,8 miliar).
Sementara itu, saham emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, Bank BCA (BBCA) menjadi saham yang paling banyak diminati investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing sebesar Rp 129,5 miliar, disusul ADRO (Rp 53,7 miliar) dan MDKA (Rp 30,3 miliar).
Pelemahan sejumlah saham big cap menjadi salah satu faktor yang menekan IHSG di sesi pertama hari ini. Sejumlah saham big cap yang menjadi pemberat IHSG (top lagging movers) di sesi pertama hari ini antara lain BBCA (-1,5 persen; -13,68 poin), BBRI (-1 persen; 6,72 poin) TLKM (-1,3 persen; -5,33 poin) dan BMRI (-1,2 persen; -4,13 poin).
Salah satu sektor yang masih tetap berjaya di tengah pelemahan IHSG hari ini adalah sektor batubara, yang ditopang oleh naik kembalinya harga batubara global setelah Uni Eropa mempertimbangkan untuk memberikan sanksi tambahan ke Rusia.
Sejumlah saham batubara yang bergerak naik di sesi pertama hari ini antara lain DOID (+17,8 persen), BUMI (+6,6 persen), TOBA (+6.2 persen) dan ITMG (+3,2 persen).
HENDARTYO HANGGI
BACA: Samuel Sekuritas Prediksi IHSG Hari Ini Menguat ke Arah 7.200
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu