Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

IHSG Turun Dampak FCA BREN, Berikut Rekomendasi Saham Pekan Depan

Indeks Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menurun akhir perdagangan pekan ini. Masih dipengaruhi kebijakan FCA saham BREN oleh OJK dan BEI

9 Juni 2024 | 16.44 WIB

Pialang beraktivitas pada perdagangan saham di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. Hingga April 2024 Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.099,53 dan sempat mencapai level tertingginya di 7.136,64. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pialang beraktivitas pada perdagangan saham di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. Hingga April 2024 Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.099,53 dan sempat mencapai level tertingginya di 7.136,64. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melemah di penutupan akhir perdagangan pekan ini. Pada Jumat, 7 Juni 2024 IHSG tercatat melemah 1,10 persen ke level 6.897,950. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan performa mingguan IHSG juga minus 1.04 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Nafan mengatakan penurunan indeks juga dipengaruhi Kebijakan Papan Pemantauan Khusus, Full Call Auction atau FCA terhadap saham PT Barito Renewables Energy (BREN) yang diterapkan Bursa Efek Indonesia. Implementasi FCA, menurut dia, membuat saham BREN tidak liquid atau menurun volume transaksinya, sehingga saham milik grup Barito Pasific tersebut tidak lagi masuk salah satu indeks saham Financial Times Stock Exchange (FTSE).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sejak penerapan policy itu, secara teknikal pergerakan saham BREN mulai tidak liquid,” ujar Nafan saat dihubungi Ahad, 9 Juni 2024.

Menurut dia, saham BREN memiliki kapitalisasi pasar atau market cap besar sehingga dapat mendorong IHSG secara keseluruhan. Nafan mengatakan saham BREN merupakan salah satu yang terbesar, bahkan market-nya secara mingguan nomor dua setelah BBCA.

Pergerakan negatif IHSG sepekan belakangan didorong oleh sektor infrastruktur, basic, maupun teknologi. Selain itu dari sisi eksternal dinamika bank sentral Amerika atau The Fed juga masih mempengaruhi investor dan penurunan IHSG walaupun kemungkinan hawkish atau naiknya suku bunga sudah mereda.

Nafan merekomendasikan investor mencermati saham-saham yang tidak mendapat notasi khusus atau special notation oleh BEI. Berikut rekomendasi saham pilihan pekan depan:

Selanjutnya: 1. BSD....E (PT Bumi Sepong Damai Tbk)....

1. BSDE (PT Bumi Sepong Damai Tbk)

Status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bumi Serpong Damai (BSD) berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap BSDE, baik dari sisi kinerja keuangan maupun pergerakan harga saham. Analisis Relative Strength Index (RSI) pada BSDE menunjukan sinyal positif.

 2. CPIN  (PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk)

CPIN mengalami peningkatan pertumbuhan laba bersih secara signifikan di kuartal I-2024, yakni sebesar 195,1% YoY menjadi Rp711,03 miliar. Analisis RSI pada CPIN juga menunjukan sinyal positif.

3. MDKA (PT Merdeka Copper Gold Tbk)

Perusahaan berencana melakukan private placement atau proses penerbitan saham yang ditujukan untuk investor tertentu maksimal sebanyak 2,44 miliar lembar saham baru. Analisis RSI juga menunjukan sinyal positif terhadap saham ini.

4. PWON (PT Pakuwon Jati Tbk)

Beberapa lembaga pemeringkat kredit seperti Fitch dan Moody’s menaikan rating kredit perusahaan ini. Rating yang didapat ini adalah rating kredit tertinggi di antara perusahaan properti real estate di Indonesia. Analisis RSI pada PWON juga positif.

5. SMRA (PT Summarecon Agung Tbk)

SMRA memulai pembangunan Sekolah Islam Al Azhar Summarecon Nusantara di IKN, yang berdiri di lahan seluas 2,9 hektar, dengan nilai investasi mencapai Rp 200 miliar. Indikator Stockhastic dan RSI menunjukan sinyal positif pada saham ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus