TEXACO Inc., perusahaan minyak terbesar ketiga di Amerika Serikat, ternyata harus membayar mahal untuk mencapai ambisinya menguasai 43% saham Getty Oil Co. Pengadilan Tinggi Negara Bagian Texas telah mengisyaratkan perusahaan minyak itu untuk menyediakan US$ 1 milyar untuk memberi ganti rugi kepada saingannya, Penzoil Co., juga dari AS. "Permintaan ganti rugi US$ 12 milyar tidak masuk akal, konyol, dan terlalu mahal," ujar Charles Brieant, hakim kepala Pengadilan Tinggi Texas, pekan lalu, kepada koran Asian Wall Street Journal, sekalipun tuntutan itu telah dimenangkan oleh pengadilan negeri Houston, November lalu. Pertengkaran di antara kedua perusahaan minyak raksasa itu dimulai dua tahun lalu, ketika Texaco menawar US$ 10,2 milyar untuk 43% saham Getty. Hampir dua kali lipat dari penawaran Penzoil - US$ 5,3 milyar - yang sudah mendapat persetujuan prinsip dari Getty. Tentu saja Penzoil mencak-mencak, karena tergiur oleh tawaran yang demikian tinggi, Getty lalu berpaling pada Texaco. Kita tunggu saja keputusan Pengadilan Tinggi Texas, dan pengaruhnya di Indonesia. Tak mustahil, dengan denda yang demikian besar, perusahaan yang memiliki 60% saham di Caltex Pacific Indonesia itu akan mengurangi investasi barunya di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini