Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan perkembangan hari ketiga pameran Hannover Messe 2023. Ia mengungkapkan Indonesia telah mengantongi investasi senilai US$ 1,98 miliar dari 27 kesepakatan kerja sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ada 27 kesepakatan, di antaranya satu government to government (G2G), empat government to business (G2B), dan 22 business to business (B2B)," tuturnya di Hannover, Jerman disaksikan secara virtual pada Senin, 17 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kerja sama itu, kata Airlangga, mampu menyerap hingga 18.000 tenaga kerja. Ia mengatakan pemerintah Indonesia dalam ajang ini berfokus untuk mendorong kerja sama di bidang industri, lingkungan, riset dan inovasi, maritim, pendidikan, kesehatan, pariwisata, pendidikan vokasi, hingga pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.
Adapun tema dari partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country pada Hannover Messe 2023 kali ini adalah Infinite Journey. Pada pameran ini, terdapat 157 co exhibitor yang terdiri dari Badan Usaha termasuk startup, asosiasi, kawasan industri atau kawasan ekonomi khusus, BUMN, lembaga pendidikan, serta kementerian dan lembaga.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman pada Ahad, 16 April 2023. Dalam pertemuan ini, kedua pemimpin menyepakati kerja sama G2G ihwal Joint Declaration of Intent on Join Economic and Investment Committee.
"Mengenai pembentukan forum gabungan sektor pemerintah dan swasta untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang ikut dalam pertemuan, saat memberikan keterangan pers.
Sebelum bertemu Olaf, Jokowi lebih dulu bertemu tiga pemimpin perusahaan Eropa di Hotel Kastens Luisenhof, Hannover, Jerman. Ketiga perusahaan menyatakan minat untuk berinvestasi di Tanah Air yaitu BASF, Eramet, dan Volkswagen melalui perusahaan baterai yang mereka miliki, PowerCo.
BASF asal Jerman misalnya, menyampaikan secara langsung bahwa pihaknya akan melakukan investasi di Maluku Utara. Tujuannya dalam rangka pembangunan ekosistem baterai mobil.
Indonesia juga telah menyepakati Joint Declaration of Intent in The Feed of Digitalization antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Digital dan Transformasi Jerman untuk mendukung pengembangan transformasi digital.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.