Kelas Menengah Berkurang, 2024 Inflasi Terendah Sepanjang Sejarah

BADAN Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia pada 2024 sebesar 1,57 persen. Angka ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah sejak BPS melakukan penghitungan inflasi pada 1958. Menurut data BPS, inflasi itu lebih rendah daripada inflasi saat pandemi Covid-19 melanda pada 2020, yakni sebesar 1,68 persen.

Sejumlah ekonom menilai inflasi terendah tersebut menandakan penurunan dari sisi permintaan yang membuat harga barang dan jasa tidak naik. Penurunan ini terutama dipengaruhi pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah, yang juga berdampak pada sektor industri dan konsumsi.

Pada 2024, Badan Pusat Statistik mencatat jumlah kelas menengah yang masuk kategori ini sebesar 47,85 juta atau turun 9,48 juta dibanding saat pandemi pada 2019 yang sebanyak 57,33 juta orang. Kelas menengah ini turun menjadi kelompok aspiring middle class atau kelas menengah rentan atau calon kelas menengah. Kelompok ini berada di antara kelas menengah dan kelas rentan miskin. Jumlahnya melonjak dari 128,85 juta pada 2019 menjadi 137,50 juta pada 2024.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi Makro Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mencatat penurunan daya beli kelas menengah berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Sebab, pada 2023, total konsumsi dari kelompok calon kelas menengah dan kelas menengah adalah 82,3 persen dari total konsumsi rumah tangga di Indonesia. Sedangkan BPS mencatat konsumsi rumah tangga menyumbang 55 persen dari total produk domestik bruto pada kuartal II 2024. ●