Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jalankan Program Prabowo, Bahlil Sebut ESDM Berencana Bangun Pipa Gas dari Aceh sampai Jawa

Menurut Bahlil, Kementerian ESDM akan membangun industri Liquefied Petroleum Gas untuk di dalam negeri dengan memanfaatkan tanaman C3 dan C4

11 September 2024 | 16.26 WIB

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia seusai rapat dengan komisi VII DPR, Senin, 26 Agustus 2024. TEMPO/Ilona
Perbesar
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia seusai rapat dengan komisi VII DPR, Senin, 26 Agustus 2024. TEMPO/Ilona

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia berencana membangun pipa gas dari Provinsi Aceh hingga Jawa.Menurut dia, rencana tersebut merupakan program yang digagas Presiden terpilih yakni Prabowo Subianto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Bahlil mengatakan pipa gas yang akan dibangun merupakan bentuk pelayanan pemerintah terhadap masyarakat Indonesia. Ia menilai bahwa program itu bagian dari instrumen penting yang perlu dilakukan saat ini untuk mengurangi impor liquefied petroleum gas atau LPG.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Jadi yang gas rumah tangga, kita harus bangun sebagai bentuk pelayanan pemerintah. Di samping itu kita sedang membangun pipa gas dari Aceh sampai pulau Jawa," jelas Bahlil saat menyampaikan pidato kunci di Auditorium Mega Bank Jakarta, pada Rabu, 11 September 2024.

Bahlil menjelaskan penyaluran pipa gas dari Aceh hingga Jawa untuk mengisi kekurangan stok di wilayah Sumatera. Menurutnya, jika jumlah pembangunan pipa gas semakin banyak, maka akses ketersediaan stok gas di Jawa akan semakin mudah.

"Ini sebagai bagian dari instrumen mediasi ketika gas kita jauh lebih banyak, bisa kita kirim ke Aceh atau ke Sumatera. Saat jumlah gas lebih banyak, bisa kita kirim ke pulau Jawa," kata Bahlil.

Menurut Bahlil, saat ini Kementerian ESDM akan membangun industri LPG untuk di dalam negeri dengan memanfaatkan propana (C3) dan butana (C4). "Ini salah satu program dari pak Prabowo. Khusus untuk LPG, kita kedepan akan membangun industri LPG di dalam negeri dengan memanfaatkan potensi C3 dan C4," ujarnya.

Sementara itu, Bahlil menilai program ini bisa jadi bentuk pengurangan pengeluaran negara. Saat ini menurutnya, pengeluaran negara mencapai angka Rp450 triliun yang dipergunakan untuk membeli minyak dan gas. "Kita harus bangun supaya kita mengurangi impor, karena kalau impor terlalu banyak, akan berdampak terhadap neraca perdagangan, neraca pembayaran, dan devisa. Perolehan devisa kita lebih dari Rp 450 triliun hanya untuk membeli minyak dan gas untuk khusus LPG," ungkap Bahlil.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus