Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan penyedia sarana telekomunikasi FiberStar menjalin kemitraan dengan Starlink, perusahaan penyediaan layanan internet yang dikembangkan SpaceX. Nantinya FiberStar akan menjadi reseller penyedia perangkat dan internet Starlink dikembangkan perusahaan milik Elon Musk itu. Kepala Divisi Layanan Pelanggan FiberStar, Wisnu Wardhana, mengatakan kerja sama dengan Starlink bertujuan untuk pemerataan akses internet di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dengan begitu, masyarakat yang ingin menggunakan layanan internet Starlink bisa mendapatkannya dari FiberStar. Wisnu mengatakan keterlibatan FiberStar untuk meyediakan layanan internet Starlink bisa menjadi solusi di daerah terpencil. Sebab, kata dia, masyarakat di daerah terpencil juga berhak mendapatkan akses internet yang berkualiatas. "Kecepatan internet dapat mencapai up to 200 Mbps per terminal," kata Wisnud dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wisnu mengatakan FiberStar menawarkan tiga produk Starlink antara lain tipe Standard, Standard Actuated dan Flat High Performance. Selain menyediakan perangkat, pengguna Starlink juga mendapatkan pelayanan apabila terjadi kendala. "Kami juga menyediakan jasa pengiriman dan instalasi yang akan mempermudah pengguna," katanya.
Wisnu menambahkan, selain menjalin kemitraan dengan Starlink, FiberStar turut bekerja sama dengan sejumlah internet service provider (ISP). "Kami mendukung perkembangan program digitalisasi dengan infrastruktur yang luas dan komitmen pada inovasi," ujar Wisnu.
Starlink adalah proyek dari perusahaan luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX. Starlink membangun jaringan konektivitas internet di seluruh dunia lewat satelit ribuan unit yang membentang di lapisan rendah orbit bumi.
Menurut situs pelacakan kecepatan internet Ookla, yang menganalisis kinerja internet satelit selama kuartal pertama 2023, Starlink menawarkan kecepatan unduh rata-rata hampir 67 Mbps di Amerika Serikat dan beberapa negara lewat 4.600 satelit yang sudah diluncurkan sejak tahun 2018.