Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Banjarmasin - Jaringan listrik di Kalimantan diharapkan terinterkoneksi dan optimal dalam melayani kebutuhan energi listrik pada 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Simak: Jokowi: Sekarang Kalau ke Daerah, Enggak Ada Lagi Keluhan Byarpet
Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Riswandi menyampaikan harapan tersebut setelah berkonsultasi dengan Direksi PT PLN di Jakarta, pekan lalu.
"Pada prinsipnya mengenai sumber daya ketenagaan listrik di Kalsel tidak ada masalah," ujar kata dia mengutip pernyataan Direksi PT PLN, seperti dilansir Antara, Selasa 26 Februari 2019.
Persoalan seringnya padam kelistrikan Kalsel, kata Riswandi, bukan karena kekurangan daya. Melainkan jaringan untuk interkoneksi Kalimantan sedang dalam proses pembangunan.
Data PT PLN Kalselteng menunjukkan, daya listrik yang tersedia untuk dua provinsi bertetangga itu antara lain pada Pusat Listrik Tanaga Air (PLTA) Riam Kanan di Kabupaten Banjar, Kalsel dengan daya 3 X 10 megawatt (MW).
Kemudian pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Sektor Barito, serta Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalsel sebanyak empat unit masing-masing dengan daya 65 MW.
Selain itu, di "Bumi Isen Mulang" atau "Bumi Tambun Bungai" Kalteng sudah terbangun PLTU Pulang Pisau dengan daya 2 X 60 MW, serta PLMTG Bengkanai Kabupaten Barito Utara (Barut).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini