Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Jokowi Sebut Program Bunga KUR 3 Persen Berakhir 2022, Bagaimana dengan Tahun Depan?

Jokowi mengatakan kebijakan bunga KUR 3 persen hanya diberikan tahun ini saja alias berakhir Desember 2022. Lalu bagaimana dengan tahun depan?

13 Juli 2022 | 14.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kebijakan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) 3 persen hanya diberikan tahun ini saja alias berakhir Desember 2022. Ia belum memastikan apakah kebijakan ini akan berlanjut di tahun 2023 atau tidak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tahun depan gak tau, ada lagi ndak," kata Jokowi kepada para pengusaha kecil dalam acara pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) di Gedung Olahraga Nanggala Kopassus, Jakarta Timur, Rabu, 13 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bunga KUR sejatinya mencapai 16,5 persen, tapi nasabah hanya dibebankan 3 persen karena 13,5 persen lainnya disubsidi pemerintah. Maret lalu, pemerintah memutuskan kebijakan ini diperpanjang sampai akhir 2022.

Kepada pengusaha kecil di lokasi, Jokowi sempat meminta mereka berbondong-bondong mengajukan KUR ke PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI maupun bank lainnya. "Mumpung bunganya masih 3 persen per tahun," kata kepala negara.

Beberapa pengusaha kecil yang hadir juga sudah lebih dulu mengambil KUR di BRI. Contohnya ibu-ibu bernama Wageningtyas yang dipanggil Jokowi ke atas panggung. Pengusaha roti bakar Bandung ini sudah menerima pinjaman dari BRI berupa KUR senilai Rp 50 juta. "Bunga 3 persen, murah banget pak, sampai saya lega banget," kata Wageningtyas.

Mendengar jawaban itulah, Jokowi lalu terpantik untuk menyinggung bahwa bunga yang diterima Wageningtyas ini adalah hasil subsidi pemerintah. "Murah, itu disubsidi pemerintah," kata dia.

Jokowi lalu mengatakan program subsidi bunga KUR ini baru akan diteruskan lagi tahun depan kalau masih ada anggarannya. "Karena duit subsidi untuk KUR bukan miliar, tapi triliunan," kata dia.

Meski begitu, ada juga keluhan dari pengusaha kecil terkait KUR ini. Contohnya dari pedagang sayur bernama Sulastri. Ia mengaku ke Jokowi tidak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM sebagai insentif pandemi lantaran dirinya menjadi penerima KUR.

Pemerintah memang membatasi penerima bantuan salah satunya yang dikecualikan yaitu penerima KUR. Kepada Sulastri, Jokowi pun menyebut bantuan ini memang hanya diberikan kepada 20 juta saja dari 65 juta UMKM.

Tapi Sulastri masih protes ke Jokowi. "Rondo, Pak, rondo. Dari 96 dengan tiga anak, pak. Ayo, pak. Masak ga dapat bantuan?" kata dia, disambut tawa oleh eks Wali Kota Solo ini.

"Wah ini udah larinya ke saya, rondo, rondo tuh janda," ujar Jokowi. Tapi akhirnya Sulastri ikhlas tak dapat bantuan tersebut karena anaknya sudah dapat bantuan pendidikan Bidikmisi.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus