Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanker esofagus adalah kanker yang ditemukan di daerah kerongkongan, kadang-kadang disebut pipa makanan. Kanker ini jenis paling umum kesembilan di seluruh dunia. Dikatakan jumlah orang yang didiagnosis kanker esofagus di Eropa Utara sekitar 5,5 orang dari 100.000.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Faktor risiko penting untuk kanker kerongkongan termasuk merokok dan minum alkohol. Selain itu, tujuh dari 20 kanker kerongkongan disebabkan oleh merokok. Kombinasi antara merokok dan minum minuman beralkohol secara signifikan meningkatkan risiko. Risiko kanker jenis ini juga berpotensi meningkat bagi orang yang mengonsumsi minuman sangat panas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada banyak kemungkinan gejala kanker esofagus tetapi sulit dikenali. Cancer Research UK mengatakan kebanyakan pasien berusia di atas 60 tahun ketika didiagnosis meskipun hal ini tidak selalu terjadi. Dilansir dari Express UK, beberapa hal dapat mempengaruhi pencernaan, seperti:
-Masalah menelan (disfagia)
-Merasa atau sedang sakit
-Mulas atau refluks asam
-Gejala gangguan pencernaan, seperti banyak bersendawa
Anda harus ke dokter jika mengalami kesulitan menelan atau memiliki gejala yang tidak biasa atau tidak akan hilang. Gejala tersebut bisa jadi bukan kanker tetapi penting untuk memeriksakannya ke dokter.
Jika memuntahkan makanan juga perlu diperiksakan. Ini adalah keadaan saat makanan muncul kembali segera setelah ditelan. Biasanya dimulai dengan makanan seperti daging dan roti. Mulai konsumsi makanan lunak juga seperti kentang tumbuk, minuman, dan air liur jika tidak melakukan pengobatan.
Batuk yang tidak kunjung hilang atau terjadi saat mencoba makan dapat disebabkan oleh kanker esofagus. Suara bisa menjadi serak dan ini bukan gejala umum, dapat disebabkan oleh kondisi lain yang tidak berbahaya. Kotoran bisa menjadi lebih gelap dan hampir hitam jika kanker membuat kerongkongan berdarah. Ini jarang terjadi namun Anda bisa melihat kotoran yang lebih gelap jika mengonsumsi tablet zat besi.
Penyebab kanker esofagus
Mayo Clinic mengatakan tidak jelas apa yang menyebabkan kanker tersebut dan mencatat itu terjadi ketika sel-sel di kerongkongan mengembangkan perubahan DNA. Perubahan membuat sel tumbuh dan membelah di luar kendali. Akumulasi sel-sel abnormal membentuk tumor di kerongkongan yang dapat tumbuh untuk menyerang struktur di dekatnya dan menyebar ke bagian lain tubuh.
Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko kanker esofagus. Makan lebih banyak buah dan sayuran. Tambahkan berbagai buah dan sayuran berwarna-warni ke dalam pola makan. Pertahankan berat badan yang sehat. Jika kelebihan berat badan atau obesitas, bicarakan dengan dokter tentang strategi untuk membantu menurunkan berat badan.