Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan, Anggota DPR Khawatir Pengaruhi Proyek Jadi Kilang Terbesar

Kilang Pertamina Balikpapan terbakar pada Sabtu pagi, 25 Mei 2024, titik api berasal dari unit CDU IV. Kilang itu digadang-gadang bakal menjadi proyek terbesar sepanjang sejarah Pertamina.

26 Mei 2024 | 16.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mulyanto mendesak Pertamina untuk mengevaluasi insiden kebakaran yang terjadi di unit distilasi minyak mentah atau crude distillation unit (CDU) IV kilang Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu, 25 Mei 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mulyanto juga meminta agar Pertamina melaporkan ke publik pengaruh dari insiden tersebut. Ia khawatir insiden itu berpengaruh terhadap proyek peningkatan kapasitas kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Andai demikian, maka kerja keras yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kilang Balikpapan selama ini menjadi muspro (sia-sia). Kalau itu terjadi kan sungguh sangat disesalkan," kata Mulyanto melalui keterangan tertulis, Sabtu, 25 Mei 2024.

Dilansir dari laman resmi Pertamina, RDMP Balikpapan digadang-gadang bakal menjadi kilang terbesar sepanjang sejarah Pertamina. Melebihi target kilang di Cilacap, Jawa Tengah yang memiliki kapasitas produkai 348 ribu barel per hari. Selama ini, kilang di unit IV Cilacap itu menyuplai 34 persen kebutuhan BBM nasional.

Sejak 2019, RDMP Balikpapan kemudian masuk Proyek Strategis Nasional Indonesia (PSN). Pertamina ingin meningkatkan kapasitas pengolahan kilang Balikpapan sebanyak 100 ribu barel per hari, yakni dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari, sehingga ketergantungan impor BBM Indonesia bisa berkurang.

Mulyanto menjelaskan selama ini Indonesia memiliki keterbatasan kapasitas kilang, sehingga harus mengimpor BBM dari Singapura sebesar 850 ribu barel per hari. Angka itu lebih dari setengah kebutuhan BBM nasional. "Ini kan ketergantungan yang sangat tinggi," ujarnya. 

Penambahan produksi BBM, LPG, dan petrokimia nasional juga diharapkan bisa menghemat defisit neraca perdagangan Indonesia hingga US$ 2 miliar atau sekitar Rp 32 triliun per tahun.

Selain itu, RDMP Balikpapan bertujuan memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi daerah dengan melibatkan perusahaan lokal, menciptakan lapangan kerja, dan menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 30–35 persen.

Kilang Pertamina Balikpapan mengalami kebakaran pada Sabtu, 25 Mei 2024 pukul 07.30 WITA. General Manager PT KPI Unit Balikpapan Bayu Arafat menjelaskan titik api berasal dari unit CDU IV.

Meski tak ada korban jiwa, Mulyanto khawatir peristiwa itu mempengaruhi proyek RDMP Balikpapan. Sebelum kebakaran terjadi, anggota Komisi VII DPR sudah menjadwalkan pergi ke sana. Mereka berencana mengunjungi fasilitas RDMP Balikpapan pada pertengahan Juni 2024.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus