Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Manado - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara Jenny Karouw mengatakan, Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Bitung diplot menjadi zona pengembangan industri, ekspor, dan logistik.
Baca juga: 5 Perusahaan Bakal Ekspansi Bisnis di KEK Bitung
"Zona pengembangan ini berada di atas lahan yang disiapkan seluas 534 hektare," kata Jenny di Manado, Selasa, 2 April 2019.
Kemarin, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyempatkan meresmikan tiga Kawasan Ekonomi Khusus dan dua rumah susun mahasiswa secara sekaligus di Bandara Sam Ratulangi, Manado. Salah satu KEK yang diresmikan adalah KEK Bitung.
Menurut Jenny, inti pengembangan bisnis di KEK Bitung yaitu pengolahan kelapa dan perikanan, logistik serat aneka industri. "Jadi ada aneka industri seperti farmasi, tidak hanya terbatas pada pengolahan kelapa dan perikanan. Kebutuhan untuk industri farmasi akan menggunakan bahan baku lokal seperti komoditas tanaman pala," ujarnya.
Perizinan serta penggunaan lahan perusahaan yang akan berinvestasi, lanjut dia, sementara berproses.
Pemerintah saat ini terus merampungkan pembangunan infrastruktur pendukung KEK Bitung di antaranya Pelabuhan Hub Internasional Bitung dan Jalan Tol Manado-Bitung.
Areal Pelabuhan Hub Internasional Bitung telah dibangun terminal petikemas dengan kapasitas 500 ribu Teus per tahun.
Sementara itu, jalan tol Manado - Bitung sedang dalam proses pembangunan dan ditargetkan dapat beroperasi di bulan Oktober 2019.
Jalan tol yang dibangun sepanjang 39,9 kilometer dengan dua lajur dua arah (lebar lajur 3,6 meter) ini berkapasitas 14 ribu kendaraan per hari.
Baca berita KEK Bitung lainnya di Tempo.co
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini