Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perhubungan menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak terkait pengelolaan dermaga Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Pelabuhan Sintete, Kalimantan Barat. Langkah itu ditempuh agar beban pemeliharaan fasilitas pelabuhan di APBN bisa berkurang.
"Kebijakan ini juga dilakukan untuk meningkatkan pelayanan jasa kepelabuhanan, meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP), serta mendorong persaingan pengusahaan pelabuhan," kata Budi usai penandatangan perjanjian kerjasama tersebut seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu, 20 Agustus 2017.
Menurut data kementerian, aset Pelabuhan Sintete yang dikerjasamakan adalah dermaga konstruksi beton dengan panjang 35 meter dan lebar 8 meter. Kedalaman alur dermaga konstruksi beton Pelabuhan Sintete adalah minus 5 meter Low Water Spring (LWS). Sementara itu, jangka waktu perjanjian kerjasama ini selama 15 tahun.
Dengan adanya kerjasama tersebut, KSOP Pelabuhan Kelas V Sintete akan memperoleh kontribusi tetap setiap tahun sebesar 0,7 persen dari nilai aset. Setiap tahunnya, kontribusi tetap itu akan meningkat 4,81 persen. Adapun terkait pembagian keuntungannya, KSOP Pelabuhan Kelas V Sintete memperoleh 43,94 persen dan PT Pelindo II memperoleh 56,06 persen.
Budi meminta kerja sama pengoperasian fasilitas Pelabuhan Sintete harus mampu memberikan pelayanan yang efisien dan efektif untuk menekan waktu bongkar muat barang. Kapal-kapal yang beroperasi juga diharuskan kapal-kapal yang memiliki standar keselamatan dan kelaikan yang telah ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Ke depan, beberapa lokasi pelabuhan akan dikerjasamakan dengan PT Pelindo (Persero) III dan PT Pelindo (Persero) IV. "Kemenhub sedang mengusulkan kerjasama dengan Pelindo III untuk pengelolaan pelabuhan Bima, Waingapu, Tanjung Wangi, Badas, Kalabahi, Tenau Kupang, Ende dan Lembar. Adapun dengan Pelindo IV untuk pengelolaan pelabuhan Manokwari, Bitung, Ternate, Pare Pare, Pantoloan, Kendari, Biak, Fak-Fak, Sorong, dan Merauke," kata Budi.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini