Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kemenhub Rampung Perbaiki 2 Pelabuhan Terdampak Gempa Bumi Palu

Kemenhub telah menyelesaikan program rehabilitasi dan rekonstruksi dua pelabuhan terdampak gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah pada September 2018.

26 Maret 2024 | 15.28 WIB

Sejumlah penumpang naik ke kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Pantoloan di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 26 Mei 2019. Jelang Lebaran, ribuan pemudik pengguna transportasi laut mulai memadati pelabuhan Pantoloan. ANTARA
Perbesar
Sejumlah penumpang naik ke kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Pantoloan di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 26 Mei 2019. Jelang Lebaran, ribuan pemudik pengguna transportasi laut mulai memadati pelabuhan Pantoloan. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyelesaikan program rehabilitasi dan rekonstruksi dua pelabuhan terdampak gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah pada September 2018. Kedua pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Pantoloan dan Pelabuhan Wani.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi menyatakan rekonstruksi pelabuhan ini sebagai langkah strategis mendukung pemulihan ekonomi dan infrastruktur pasca bencana gempa bumi di Palu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengungkapkan pekan ini kedua pelabuhan tersebut direncanakan bakal diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Rabu, 27 Maret 2024. "Ini menjadi tonggak penting dalam memulihkan perekonomian di Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu dan Kabupaten Donggala," kata Antoni dalam keterangannya, Selasa, 26 Maret 2024.

Adapun kegiatan perbaikan pelabuhan itu meliputi pembongkaran struktur eksisting yang rusak. Tak hanya itu, Kemenhub juga mengerjakan pembangunan fasilitas pelabuhan di sisi laut dan darat, seperti pembangunan dermaga dan apron, area kargo multipurpose, terminal penumpang, gedung kantor, dan fasilitas publik lainnya.

Untuk di Pelabuhan Wani, Kemenhub membangun dermaga sepanjang 159 meter, trestle sepanjang 28 meter, gedung kantor Wilker, garasi kapal negara, dan masjid. Setelah pembangunan kembali ini, Pelabuhan Wani kini memiliki kapasitas layanan eksisting kargo sebesar 82 ribu ton per tahun, dan bisa melayani kapal terbesar 6.000 DWT.

Sedangkan untuk di Pelabuhan Pantoloan, Kemenhub juga merehabilitasi trestle sepanjang 93 meter, dermaga sepanjang 169 meter, perpanjangan struktur atas dermaga, dan gedung kantor KSOP seluas 1.500 meter persegi. Saat ini Pelabuhan Pantoloan memiliki kapasitas layanan eksisting peti kemas sebesar 160 ribu TEUs per tahun, dan mampu melayani kapal terbesar 30 ribu DWT.

"Secara nasional, tujuan dari pembangunan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan sebagai pusat simpul aktivitas dan konektivitas logistik, serta sebagai penyangga kawasan IKN," ucapnya.

Program rehabilitasi dan rekonstruksi dua pelabuhan terdampak gempa bumi di Palu ini tertuang dalam amanat presiden lewat Inpres Nomor 10 Tahun 2018. Pemerintah dalam hal ini telah menjalin kerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk membenahi kerusakan infrastruktur dan fasilitas akibat gempa bumi dan tsunami di Palu.

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus