Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Jadi Mesin Pertumbuhan Industri Nonmigas

Industri makanan dan minuman tumbuh 3,68 persen pada kuartal II tahun 2022.

7 September 2022 | 20.28 WIB

Harga BBM Turun, Industri Makanan Tumbuh 8,5 Persen
Perbesar
Harga BBM Turun, Industri Makanan Tumbuh 8,5 Persen

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyebut industri makanan dan minuman menunjukkan ketahanannya meski dalam masa pandemi Covid-19. Sektor industri ini mengalami pertumbuhan 3,68 persen pada kuartal II tahun 2022.

“Ini meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 yaitu 2,95 persen,” kata Dirjen Industri Argo Kemenperin, Putu Juli Ardika, ketika menghadiri pembukaan pameran Food Ingridients Asia di Jakarta International Expo, Rabu, 7 September 2022.

Industri makanan dan minuman, lanjut Putu, juga berkontribusi sebesar 38,38 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto atau PDB industri nonmigas. Karenanya, industri ini menjadi subsektor dengan kontribusi terbesar dalam PDB Indonesia.

Putu menyebut pada bulan Januari hingga Juni 2022, ekspor industri makanan dan minuman telah mencapai US$ 21,5 miliar. Angka ini mengalami peningkatan 9 persen daripada periode yang sama pada tahun 2021, yakni US$ 19,5 miliar. Selain itu, industri makanan dan minuman juga mampu menarik investasi senilai Rp 21,9 triliun hingga kuartal II tahun 2022 dan menyerap hingga 1,1 juta tenaga kerja,” kata dia.

Untuk mengembangkan industri makanan dan minuman, Putu melanjutkan, Kemenperin melakukan upaya melalui perpauan kebijakan fiskal dan nonfiskal. Pihaknya telah mengusulkan insentif fiskal, seperti tax holiday, tax allowance, super tax deduction, dan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Putu menyebut langkah tersebut diambil sebagau strategi mendorong investasi, penguasaan teknolgi, serta penguatan struktur industri.

“Untuk kebijakan nonfiskal, salah satu cara kami adalah terus aktif memfasilitasi promosi produk industri makanan dan minuman melalui pameran di dalam maupun luar negeri,” kata dia.

Adapun Regional Portofolio Director ASEN Informa Market, Rungphech Chitanuwat, juga mengatakan pihaknya melihat Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman yang baik di masa pandemi. Pertumbuhan yang baik ini, kata Ryngphech, perlu didukung dengan perkembangan inovasi dan teknologi.

Baca Juga: Alasan Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Bisa Tumbuh 7 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus