Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Batam - Kepala dan Wakil Kepala BP Batam resmi dijabat oleh Wali Kota Batam Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra. Keduanya dilantik Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Gedung Ali Wardhana Kementerian Perekonomian RI, Kamis 20 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jabatan strategis di lembaga yang dulu bernama Otorita Batam ini berubah di masa Presiden Prabowo Subianto. Sebelumya ex-officio hanya dijabatan Kepala BP Batam. Namun sekarang Wakil Kepala BP Batam juga merangkap ex-officio Wakil Wali Kota Batam. Keduanya jadi jabatan politis, Amsakar Achmad kader Partai Nasdem, sedangkan Li Claudia Chandra kader partai Gerindra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Semakin politiknya jabatan Kepala BP Batam menjadi menjadi perhatian Akademisi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau, Ady Muzwardi. Ia sebelumnya berharap jabatan Kepala BP Batam dijabat oleh orang profesional, tinggal dibuat regulasi agar tidak tumpang tindih dengan kebijakan Wali Kota Batam.
Ady mengaku khawatir BP Batam akan menjadi wadah politik getong babi (pork barrel politics), tak lagi berfungsi optimal meningkatkan daya saing ekonomi di masa mendatang karena terjebak dalam praktik politik antar partai koalisi gemuk Gerindra. "Sebenarnya kita inginkan jabatan BP Batam ini dijabat orang profesional agar fokus mengurus ekonomi dan investasi, tetapi ini keputusan mengejutkan, malahan Wakilnya yang dulu profesional sekarang dijabat politis," kata Ady belum lama ini.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam Rafki meberikan tanggapan terkait kondisi tersebut. Jika dilihat dari sisi bisnis Apindo tidak akan mencampuri urusan politik yang ada di BP Batam ataupun Pemko Batam. "Dari sisi ekonomi tentunya kita belum menilai bagaimana kebijakan nanti yang akan dibuat oleh pimpinan BP Batam yang baru," kata Rafki kepada Tempo, Jumat, 21 Februari 2025.
Namun pihaknya akan memberikan masukan dan kritikan dalam kepentingan ekonomi dan bisnis di Batam. "Harapannya pimpinan BP Batam yang baru akan membawa Batam lebih baik lagi ke depannya. Jika target pertumbuhan ekonomi nasional berani ditetapkan 8 persen oleh Presiden Prabowo, maka Batam harus berani lebih tinggi lagi," kata dia.
Apalagi, kata dia, Batam adalah Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, status istimewa yang harusnya mampu mendorong perekonomian Batam melebihi perekonomian nasional. "Pimpinan BP Batam yang baru harusnya mampu membawa peringkat realisasi investasi Batam yang masih berada di bawah 10 besar, baik realisasi PMA maupun PMDN," kata dia.
Sudah seharusnya realisasi investasi ke Batam lebih tinggi dari daerah lain di Indonesia. Karena Batam punya fasilitas FTZ sekaligus punya status SEZ. "Kedekatan pimpinan BP Batam yang baru dengan pemerintah pusat, harusnya bisa dimanfaatkan dengan lebih baik untuk membuat terobosan penyederhanaan perizinan yang selama ini masih banyak dikeluhkan," kata dia.
Rafki juga menyoroti persoalan tata kelola lahan di Batam agar dibuat lebih transparan dan produktif. "BP Batam harus berani tegas kepada para pemilik lahan yang membiarkan lahannya tidur setelah mendapatkan alokasi. Para calo lahan yang berkedok investor harus diberantas. Dengan begitu calon investor akan lebih mudah mendapatkan lahan untuk menanamkan investasinya," kata dia.
Infrastruktur investasi juga harus digenjot lebih cepat lagi. Terutama pelabuhan dan Bandara yang kita lihat berjalan relatif lambat revitalisasinya. "Pimpinan BP Batam yang baru harus berani membuat gebrakan mempercepat pembangunan dua infrastruktur vital ini," kata dia.
Ia meminta pimpinan BP Batam yang baru juga harus dekat dengan pelaku usaha di Batam, dan harus siap menerima keluhan dari pelaku usaha dan mencarikan solusi. "Jangan dibiarkan persoalan dunia usaha berlarut larut yang bisa menggangu investasi dan perekonomian secara keseluruhan," kata dia.
Ia juga menyarankan pimpinan BP Batam yang baru punya pemahaman mengenai perekonomian global. Apa saja yang menjadi ancaman dan peluang dalam jangka pendek dan jangka panjang haruslah dipetakan. Perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus di negara-negara tetangga haruslah diwaspadai termasuk perubahan kebijakan negara negara seperti AS dengan presiden barunya.
"Jangan sampai kita terlambat mengantisipasi perubahan global yang berpengaruh kepada perkembangan Batam. Harapan kita yang utama, BP Batam akan lebih baik dan perekonomian Batam akan lebih maju lagi," kata dia.