Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kimi Hime, youtuber dengan subscriber sebanyak 2,2 juta orang ini ternyata telah angkat suara soal pemblokiran tiga konten video youtube-nya. Seperti diketahui, Google telah resmi memblokir atau memberlakukan suspensi atas tiga video youtube Kimi Hime atas permintaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui instastory di akun instagram @kimi.hime, youtuber yang gemar berdandan ala K-Pop itu menyebut banyak berita rancu soal pemblokiran kontennya. “Cuma mau bilang kalau kalian gak usah khawatir guys, info ada blokir dll itu hoax koq,” kata Kimi sekitar pukul 10 malam, Selasa, 23 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihak Kominfo menganggap selama ini Kimi Hime tidak memberi perhatian serius terhadap permintaan Kominfo untuk men-take down atau menurunkan video yang melanggar tersebut. Sehingga, tim AIS atau pengais konten negatif dari Kominfo memblokir 3 video dan membatasi umur penonton hingga 18 tahun untuk 6 video melalui kerja sama dengan pihak Google, induk usaha dari Youtube.
Pelaksana tugas Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu menjelaskan, pemblokiran dilakukan setelah ada sejumlah laporan langsung dari masyarakat terkait video vulgar Kimi Hime. Laporan itu juga dikuatkan dengan permintaan resmi dari Ketua Komisi Informatika DPR Abdul Kharis Al Masyhari dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kominfo, Kamis, 18 Juli 2019. “Kan kalau rapat dengar pendapat, kita harus melakukan permintaan dari komisi, mereka pengawas kami di DPR,” kata Ferdinand dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu, 24 Juli 2019.
Meski tiga video telah diblokir, Ferdinand meminta Kimi Hime tetap memenuhi permintaan dari Kominfo untuk bertemu secara langsung. Nantinya, pihak Komindo bakal menyampaikan hal-hal teknis yang harus diperhatikan secara khusus dalam konten yang dibuat, “Supaya di kemudian hari, tidak ada lagi di-suspend konten-konten kreatifnya,” kata Ferdinand.
Kominfo, kata Ferdinand, menunggu kehadiran Kimi Hime hingga akhir pekan ini untuk menjelaskan alasannya membuat konten-konten tersebut, “Apakah hanya sekedar mengejar cilckbait, kemudian mengharapkan uang masuk saja,” katanya. Sebab, Kominfo tak ingin konten yang dibuat membuat pikiran anak-anak terkontaminasi.
FAJAR PEBRIANTO