Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kritik Program Makan Siang Gratis Prabowo, Faisal Basri: Perencanaan Acak-acakan

Ekonom Faisal Basri mengkritisi program makan siang gratis ala Prabowo yang kini menuai polemik. Perencanaan program dipertanyakan.

5 Maret 2024 | 08.57 WIB

Faisal Basri diwawancara di Gedung Tempo Media Jakarta, 4 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
material-symbols:fullscreenPerbesar
Faisal Basri diwawancara di Gedung Tempo Media Jakarta, 4 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mengkritisi program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang kini unggul sementara dalam perhitungan suara Pilpres 2024. Faisal juga meragukan anggaran Rp 15 ribu per anak yang direncanakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Rp 15 ribu di Jakarta dan Jogja, beda. Beda wilayah, beda harga. Masak mau dipukul rata semua," kata Faisal di  Gedung Tempo, Senin, 4 Maret 2024. "Grand design-nya masih acak-acakan. Masih buram."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Faisal mengatakan, harga bahan makanan di setiap wilayah bisa berbeda karena ketersediaannya. Misalnya, harga satu butir telur di daerah tanpa peternakan unggas bisa saja lebih mahal ketimbang harga telur sentra peternakan. Musababnya, ada biaya transportasi yang ditanggung untuk mengantar barang tersebut.

Faisal juga menyebut program makan siang gratis ini terkesan sentralistik untuk seluruh Indonesia. Padahal, setiap wilayah memiliki karakteristik berbeda. Biasanya, di daerah juga ada pangan lokal yang biasa dikonsumsi masyarakat. Di sisi lain, penentuan menu ini juga belum jelas. 

"Apakah orang lokal, atau dari nasional?" ucap Faisal. "Misal menunya harus nasional, tahu tempe, kedelainya juga masih impor."

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah sudah memiliki data terkait jumlah ibu hamil, balita, dan anak-anak sekolah dari TK, SD, dan SMP. Dengan data itu, sudah bisa dihitung anggaran untuk makan siang gratis.

“Jadi terkait program, kita lihat dengan (target) defisit anggaran (APBN) 2,4-2,8 persen itu untuk program quick wins presiden terpilih mendatang pos-posnya sudah bisa masuk,” ujar Airlangga.

Tak hanya itu, Airlangga juga menyampaikan bahwa anggaran untuk program makan siang gratis ini berkisar Rp 15 ribu per anak. Jumlah ini di luar anggaran untuk program susu gratis.

Menurut penuturan Airlangga, besaran anggaran itu akan diterapkan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Meski begitu, dia belum bersedia untuk mengungkap secara spesifik wilayah mana saja yang anak mendapat program makan siang dan susu gratis ini.

 RIRI RAHAYU | ANDIKA DWI 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus