Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah, Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Zona Barat menyiagakan personel serta unsur alutsista yang dimiliki.
Kepala Zona Barat Bakamla, Laksamana Pertama Bambang Trijanto, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan empat kapal negara (KN) untuk membantu pengamanan selama penyelenggaraan mudik.
“Penyelenggaraan mudik Lebaran merupakan tanggung jawab utama Kementerian Perhubungan. Namun, Bakamla juga memiliki peran dalam menjaga keamanan dan keselamatan jalur laut. Oleh karena itu, kami telah menyiapkan baik alutsista maupun personel untuk membantu kelancaran arus mudik,” ujar Bambang di Batam, Kamis, 20 Maret 2025, dikutip Antara.
Bakamla RI Zona Maritim Barat memiliki wilayah kerja yang luas, meliputi perairan di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Dengan cakupan wilayah yang strategis ini, kesiapsiagaan armada dan personel Bakamla menjadi sangat penting dalam upaya pencegahan serta penanggulangan berbagai potensi gangguan maupun kecelakaan di laut.
Sebagai bentuk kesiapan, Bakamla menyiagakan empat kapal negara, yakni KN Pulau Nipah, KN Bintang Laut, KN Pulau Dana, dan KN Belut Laut. Keempat kapal ini akan bertugas melakukan patroli dan pengamanan di jalur mudik laut yang ramai dilalui pemudik.
“Keamanan jalur laut sangat penting, terlebih pada musim mudik Lebaran di mana mobilitas masyarakat meningkat signifikan. Kami mengantisipasi berbagai potensi kecelakaan seperti gangguan pada kapal, mesin mati di tengah laut, cuaca buruk, maupun human error akibat kelebihan muatan. Oleh karena itu, kami juga mengimbau para operator transportasi laut untuk selalu memperhatikan keselamatan, tidak membawa penumpang melebihi kapasitas, serta melengkapi alat keselamatan,” tambah Bambang.
Selain Bakamla, berbagai instansi terkait juga turut berperan dalam pengamanan arus mudik. Bakamla bekerja sama dengan Polairud, PSDKP, serta TNI AL dalam memastikan keamanan transportasi laut. Sinergi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengawasan dan penanganan jika terjadi insiden di perairan.
Di samping pengamanan jalur laut, kesiapan di jalur darat juga terus dilakukan. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah melakukan pengecekan infrastruktur dan kesiapan jalur mudik utama dari Jakarta menuju Jawa Barat dalam rangka persiapan Operasi Ketupat 2025.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Latif Usman, menyampaikan bahwa jalur Tol Jakarta-Cikampek Selatan II dan titik strategis lainnya sedang dikaji untuk rekayasa lalu lintas guna menghindari kemacetan. Selain itu, pengecekan juga dilakukan di jalur arus mudik kendaraan roda dua, terutama pada ruas Kalimalang hingga Kedungwaringin yang sering menjadi lokasi kepadatan lalu lintas pemudik.
Latif juga meninjau Pos Pengamanan (Pospam) di Simpang Sukabunga, Cikarang, yang direncanakan menjadi titik pengalihan arus kendaraan menuju Gerbang Tol KM 37 Cikarang Timur dan Gerbang Tol KM 34 Cibatu. Selain itu, pengecekan turut dilakukan di pos pengamanan perbatasan Bekasi-Karawang yang berlokasi di area PT Indo Beras Unggul (PT IBU), Kedungwaringin.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada 28-30 Maret, sementara puncak arus balik diprediksi berlangsung pada 5-7 April 2025. Dalam rangka menjaga keamanan selama periode ini, Korlantas Polri akan menggelar Operasi Ketupat 2025 yang berlangsung selama 17 hari di wilayah Lampung hingga Bali, serta 14 hari di 28 polda lainnya.
Menurut Kapolri, Operasi Ketupat akan dimulai pada 23 Maret untuk wilayah Lampung hingga Bali, sementara di 28 polda lainnya akan dimulai pada 26 Maret. Operasi ini bertujuan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran, meminimalkan risiko kecelakaan, serta mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
Dengan berbagai upaya dan koordinasi lintas instansi, diharapkan penyelenggaraan mudik Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh masyarakat. Bakamla bersama instansi terkait terus mengawal kesiapan jalur laut, sementara pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan memastikan kesiapan jalur darat. Masyarakat pun diimbau untuk selalu mematuhi aturan keselamatan selama perjalanan mudik agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.
Pilihan editor: Pengusaha Truk Tanjung Emas Memprotes Larangan Angkutan Barang 16 Hari Selama Lebaran 2025
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini