Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Upaya Mencegah Macet Total Mudik Lebaran 2024

Polisi memprediksi terjadi kemacetan total pada arus mudik Lebaran 2024 jika tidak ada rekayasa lalu lintas. 

30 Maret 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Titik utama kemacetan akan terdapat di jalan tol Cipali dan Cisumdawu.

  • Jasa Marga akan menambah 159 unit alat pencatat arus lalu lintas untuk mempercepat pengambilan keputusan rekayasa.

  • Sebanyak 116 titik jalan di jalur mudik terendam banjir.

SEBENTAR lagi mudik Lebaran 2024. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi terjadi kemacetan di sejumlah titik jalan raya. Salah satunya di jalan tol Cikampek-Palimanan atau Cipali, Jawa Barat. Kemacetan terjadi akibat lonjakan jumlah pemudik tahun ini yang mencapai 193 juta orang atau naik 56 persen dibanding Lebaran tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Titik kemacetan berikutnya akibat arus mudik Lebaran ada di jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu, Jawa Barat. “Titik dari Cisumdawu dan Cipali akan terjadi bottleneck alias jalur menyempit,” kata Aan Suhanan, Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia. Jalur menyempit  biasanya terdapat di area istirahat atau rest area, gerbang masuk dan keluar jalan tol, lokasi kecelakaan, kendaraan mogok, serta jalan rusak.

Berkaca pada momen mudik tahun lalu gerbang jalan tol yang rawan macet adalah gerbang Cikupa, Merak, Halim, Cikunir 2-6, Cikampek Utama, dan Kalihurip Utama. Berikutnya adalah gerbang Palimanan, Cileunyi, Padalarang, Pasteur, Ciawi, Pejagan, Brebes, Pemalang, Kalikangkung, Krapyak, Banyumanik, Kejapanan, Singosari, Pandaan, Sidoarjo 2, Porong Sidoarjo, dan Gunung Sari. 

Titik kemacetan lain berada di jalan arteri pantai utara Pulau Jawa (Pantura) karena banyaknya lintas sebidang. Keberadaan pasar tumpah di Pantura turut menjadi perhatian polisi karena menjadi sumber kemacetan tiap musim mudik Lebaran.

Potensi Macet Total

Petugas mengangkat papan petunjuk arah saat persiapan arus mudik di jalan tol Pejagan-Pemalang, Tegal, Jawa Tengah, 21 Maret 2024. ANTARA/Oky Lukmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti perkiraan Menteri Budi Karya, polisi juga memprediksi terjadi kemacetan total pada arus mudik 2024 jika tidak dilakukan rekayasa lalu lintas. Dalam perhitungan polisi, macet total terjadi jika kecepatan kendaraan di bawah 30 kilometer per jam dan volume per kapasitas atau volume to capacity ratio (VCR) jalan tol mencapai 1,0 atau tidak bergerak sama sekali.

Kementerian Perhubungan menargetkan VCR arus mudik dan balik berada di kisaran 0,6. Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan untuk mencapai target tersebut pemerintah akan merekayasa lalu lintas dan membatasi jumlah kendaraan barang selama masa arus mudik. Bentuk rekayasa lalu lintas, antara lain, berupa pengaturan sistem satu arah atau one way, sistem lajur pasang-surut atau tidalflow, dan sistem ganjil-genap.

Adapun pembatasan kendaraan angkutan barang dilakukan pada mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih, kecuali angkutan barang yang membawa bahan bakar minyak atau gas, antaran uang, hewan dan pakan ternak, pupuk, penanganan bencana alam, serta bahan pokok. Waktu pelaksanaan pembatasan operasi angkutan barang di ruas jalan tol berlaku mulai Jumat, 5 April 2024, pukul 09.00, sampai Selasa, 16 April 2024, pukul 08.00.

Karena jumlah pemudik sangat besar, mencapai 71 persen jumlah penduduk Indonesia, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat mudik lebih dini untuk menghindari kemacetan. "Saya mengimbau masyarakat untuk mudik lebih awal. Kalau tidak, keluarganya dulu yang diberangkatkan," ujarnya.

Cara Pengelola Jalan Tol Mencegah Kemacetan

Petugas menutup putaran arah di tengah jalan tol saat persiapan arus mudik di jalan tol Pejagan-Pemalang, Tegal, Jawa Tengah, 21 Maret 2024. ANTARA/Oky Lukmansyah

Untuk mengantisipasi kemacetan akibat lonjakan jumlah kendaraan pemudik, pengelola jalan tol Cipali, yakni PT Lintas Marga Sedaya atau Astra Tol Cipali, melakukan uji coba contraflow di ruas KM 152-157. Lokasi tersebut, kata Traffic and Security Management Department Head Astra Tol Cipali, Prayogi Setyo Pratomo, adalah titik rawan macet karena merupakan tempat pertemuan kendaraan dari arah jalan tol Cisumdawu menuju jalan tol Cipali. 

“Dengan simulasi ini, kami bisa mengetahui durasi pemasangan sarana dan prasarana di lapangan serta berapa cepat membereskannya,” tuturnya. Sebanyak 2,1 juta kendaraan diprediksi melintas di jalan tol Cipali atau naik 2,2 persen dari Lebaran 2023. Selanjutnya Astra Tol Cipali akan mengikuti diskresi Korlantas Polri untuk memberlakukan sistem one way.

Operator jalan tol Cisumdawu, yakni PT Citra Karya Jabar Tol, belum merespons pertanyaan tentang rencana mengurai kemacetan di ruas tersebut. Hingga berita ini diturunkan, Direktur Utama Citra Karya Jusuf Hamka tidak menjawab pesan yang disampaikan Tempo.

Adapun Astra Infra, yang mengoperasikan jalan tol Tangerang-Merak, mempersiapkan mitigasi kemacetan berupa manajemen lalu lintas; menyiapkan lajur-lajur utama arus ke gerbang tol Merak, Cilegon Timur; dan mendukung delaying system untuk mengantisipasi kepadatan ke arah Pelabuhan Merak. Jumlah pemudik yang melintasi jalan tol ini diperkirakan sebanyak 6,8 juta kendaraan atau naik 3,4 persen dibanding pada Lebaran 2023.

Sementara itu, Jasa Marga menambah 159 unit alat pencatat arus lalu lintas di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, serta Trans Jawa untuk mempercepat pengambilan keputusan rekayasa lalu lintas. Sebanyak 1,86 juta kendaraan akan keluar dari Jabotabek melalui gerbang Ciawi, Cikupa, Kaliber Utama, dan Cikampek Utama. Jumlah tersebut naik 5,94 persen dibanding pada periode mudik sebelumnya. Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti menyebutkan potensi kemacetan terdapat di KM 66 jalan tol Cikampek arus ke luar Jakarta.

Jalur Mudik Pantai Selatan

Salah satu alternatif menghindari kemacetan di jalan tol dan jalur Pantura adalah jalur pantai selatan Pulau Jawa atau Pansela. Jalur Pansela  terbentang dari ujung Banten hingga Jawa Timur. Mengutip data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 15 Januari 2024, pembangunan jalur Pansela mencapai 1.313 kilometer dari target 1.543 kilometer. Bagian yang belum rampung adalah ruas Karang Nongko-Duwet di Yogyakarta sepanjang 6 kilometer dan ruang Panggul hingga Glenmore di Jawa Timur sepanjang 224 kilometer.

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta melaporkan bahwa ruas Adipala-Ayah-Jladri, yang menghubungkan Pansela Cilacap dengan Kebumen, telah diperlebar. Kepala BBPJN Jawa Tengah-Yogyakarta Rien Marlia mengatakan jalur sepanjang 44,7 kilometer itu sudah siap dilalui pemudik. “Sekarang sudah lebih lebar. Perkerasan jalannya juga sudah baru sehingga lebih nyaman dan aman untuk dilintasi," katanya.

Kementerian Pekerjaan Umum menyebutkan jalur mudik di jalan lingkar selatan Banten akan difungsikan menjadi jalur utama bagi pemudik yang akan menuju Pelabuhan Ciwandan, terutama bagi pengendara sepeda motor. Menurut Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Banten Wahyu Supriyo Winurseto, sebanyak 44 persen pemudik akan menggunakan Pelabuhan Ciwandan dan 56 persen menggunakan Pelabuhan Merak.

"Kami sudah memasang lampu penerangan jalan supaya jalan ini terang saat dilalui pada malam hari. Kami siap menyambut arus mudik ke Pulau Sumatera," kata Helldy. Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Cilacap Nunung Farmadi mengklaim kondisi jalur mudik di jalur selatan Jawa Tengah ataupun jalur Pansela secara umum cukup baik.

Meski demikian, terdapat titik rawan macet di Simpang Tiga Jeruklegi, Simpang Tiga Canthelan, dan Simpang Lima Adipala atau Pasar Adipala. Menurut Farmadi, jumlah pemudik yang menggunakan jalur Pansela tetap landai seperti tahun-tahun sebelumnya. Pemudik yang melewati jalur Pansela diperkirakan tidak sebanyak Pantura ataupun jalan tol Trans Jawa.

Ancaman Banjir dan Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan pemerintah telah mengantisipasi potensi banjir saat arus mudik dan arus balik. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana jika mendeteksi banjir di lapangan.

BMKG melaporkan adanya peluang hujan dengan intensitas lebat hingga ringan selama arus mudik. Sementara itu, kepolisian mencatat sebanyak 116 titik ruas jalan terdeteksi terendam banjir di berbagai wilayah di Indonesia. Namun kepolisian menyatakan telah menyiapkan 112 rute alternatif. 

BMKG juga mengingatkan potensi cuaca ekstrem selama arus mudik Lebaran. Dwikorita mengatakan kondisi cuaca sewaktu-waktu bisa berubah menjadi ekstrem karena dinamika atmosfer di Indonesia sangat dinamis. Kondisi cuaca di Indonesia dipengaruhi bibit siklon tropis ataupun siklon tropis di Samudra Hindia, sebelum masuk perairan selatan Indonesia.

Dwikorita berharap pemudik dan penyedia jasa aktif memantau informasi serta kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan. Ia pun meminta pengguna dan penyedia jasa pelayaran kapal laut menunda perjalanan jika kondisi cuaca sedang buruk. "Lebih baik menunggu sampai kondisi cuaca kembali normal."

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Melynda Dwi Puspita berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus