Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan melaksanakan program andalan Presiden Prabowo makan bergizi gratis mulai besok, Senin, 6 Januari 2024, kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Sabtu, 4 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada tiga bulan pertama, Pemerintah akan memberikan makan bergizi gratis sebanyak 3 juta porsi. “Nanti naik dua kali, di April meningkat 6 juta,” kata Tim Pokja Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Niken Gandini, pada pertengahan Oktober 2024 lalu.
Pemerintah menyediakan anggaran Rp71 triliun pada 2025 untuk program makan gratis ini. Jatah per porsi dipatok Rp10 ribu. Penerima manfaat itu terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan ibu hamil serta ibu menyusui. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025 an terus naik sampai 82 juta pada 2029
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Dadan belum mau menjelaskan lebih detail untuk mekanisme maupun titik-titik pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, termasuk mekanisme program kerja sama dengan mitra usaha yang telah dibukanya di laman mitra.bgn.go.id. "Insya Allah," ucapnya melalui pesan singkat saat ditanya soal teknis pelaksanaan.
Dalam wawancara dengan Tempo, Minggu, Dadan Hindayana mengatakan sudah belasan ribu pelaku usaha yang mendaftarkan diri menjadi mitra Pemerintah dalam program MBG. "Lebih dari tiga belas ribu," ucap Dadan melalui Whatsapp pada Ahad, 5 Desember 2024.
Menurut Dadan, BGN menyediakan kuota sebanyak 28.000 pelaku usaha yang akan bermitra dengan Pemerintah.
Sebelumnya, untuk melaksanakan program ini Pemerintah membuka kesempatan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM )di seluruh Indonesia untuk bekerja sama. Pendaftaran kemitraan tersebut menggunakan sistem agar bisa terkendali. “By system agar terkendali dan memberikan peluang yang sama kepada semua pihak,” kata Dadan ketika dihubungi melalui aplikasi perpesanan, pada Kamis, 2 Januari 2025.
Adapun pendaftaran kemitraan Makan Bergizi Gratis dilakukan secara daring (online) melalui laman resmi yang telah disediakan oleh Makan Bergizi Gratis. Registrasi diklaim tidak dipungut biaya apapun. “Melihat berbagai laporan dan aduan dari masyarakat, kami mengimbau untuk terus berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Badan Gizi Nasional. Pendaftaran mitra MBG resmi hanya dapat dilakukan melalui mitra.bgn.go.id,” kata BGN melalui keterangannya di Instagram. Berikut panduan untuk mendaftar mitra Makan Bergizi Gratis:
Setidaknya sudah dua kasus dugaan penipuan terkait MBG dilaporkan.
Puluhan pengusaha katering di Kediri, Jawa Timur, tertipu oleh seseorang yang memberikan tawaran pada mereka untuk menyediakan makan bergizi gratis. Terduga pelaku berinisial M memungut uang sebesar Rp1 juta untuk kontrak penyediaan 1.000 boks makanan.
Salah seorang korban, Diah mengaku awalnya ditawari oleh temannya terkait dengan program makan bergizi gratis tersebut untuk 1.000 kotak. Saat itu, masih belum ada urusan terkait dengan pembayaran.
"Sampai beberapa minggu kemudian ada bayar Rp1 juta, katanya untuk perjanjian. Jaminan bahwa kami masuk ke kelompoknya," katanya, di Kediri.
Ia mengambil untuk 2.000 kotak, sehingga menyerahkan uang Rp2 juta yang diterima oleh M.
Dia tidak tahu bahwa M, diduga melakukan penipuan. Ia menjadi cukup resah, sebab bukan hanya dirinya yang diduga menjadi korban, tapi ada banyak lainnya. Bahkan, informasinya uang yang terkumpul lebih dari Rp70 juta dari aksi yang dilakukan M.
Penipuan lain terjadi di Bukittinggi, Sumatera Barat. Pelaku mengatasnamakan Komandan Kodim 0304/Agam dan meminta bayaran hingga puluhan juta rupiah.
"Pelaku penipuan menyebarkan proposal penyediaan bahan makanan gratis mengatasnamakan Kodim 0304/Agam. Ada tandatangan dan stempel palsu juga," kata Dandim 0304/Agam, Letkol Arm. Bayu Ardhiyta Nugroho, Sabtu, 4 Januari 2024, seperti dikutip Antara.
Ia menjelaskan modus pelaku adalah dengan meminta bantuan pengadaan bahan makanan bergizi gratis kepada korban.
Namun karena tidak memiliki bahan baku berupa ikan kaleng dan daging kornet, korban akhirnya bersedia mengirimkan sejumlah uang.
Korban yang merupakan pengusaha kuliner kemudian mengirimkan uang melalui transfer Bank kepada pelaku dua kali dengan total Rp 42 juta pada Jumat.
Korban baru menyadari telah menjadi korban penipuan setelah mendatangi Markas Kodim dan mendapati tidak adanya kegiatan tersebut. Korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian Polresta Bukittinggi.
Dede Leni Mardianti, Melynda Dwi Puspita dan Adil Al-Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Indef: Jika Berpengaruh Baik ke Daya Beli Masyarakat Maka Perlu Dilanjutkan