Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Mengenal Akuisisi, Jenis, beserta Manfaatnya

Akuisisi merujuk pada proses pembelian mayoritas atau seluruh saham perusahaan untuk mengambil alih kontrol. Pahami tujuan, jenis, dan contohnya.

21 November 2023 | 19.00 WIB

Akuisisi merujuk pada proses pembelian mayoritas atau seluruh saham perusahaan untuk mengambil alih kontrol. Pahami tujuan, jenis, dan contohnya. Foto: Canva
Perbesar
Akuisisi merujuk pada proses pembelian mayoritas atau seluruh saham perusahaan untuk mengambil alih kontrol. Pahami tujuan, jenis, dan contohnya. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Akuisisi adalah proses perolehan aset bar yang dapat terjadi melalui transaksi jual beli atau tanpa melibatkan pertukaran uang. Dari perspektif manajemen, akuisisi menggambarkan pembelian atau pemindahan kekuasaan atas lima puluh persen atau lebih saham oleh suatu pihak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam ranah bisnis, akuisisi menjadi salah satu strategi kunci yang umumnya diadopsi oleh pemilik perusahaan. Sebagian besar perusahaan berskala besar melibatkan diri dalam akuisisi terhadap bisnis-bisnis berukuran kecil, mikro, atau menengah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun demikian, tak jarang pula terjadi akuisisi antara dua bisnis besar. Akuisisi memiliki beberapa jenis. Mari simak jenis akuisisi selengkapnya!

Jenis-Jenis Akuisisi

Setelah kita mengeksplorasi definisi akuisisi, memahami perbedaan antara akuisisi dan merger, serta mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya penting diketahui. Mari telusuri berbagai jenis akuisisi yang dapat terjadi dalam dunia bisnis:

1. Akuisisi Horizontal

Jenis yang pertama akuisisi horizontal, ini terjadi ketika perusahaan mengakuisisi bisnis lain yang bergerak dalam jenis produk atau layanan yang sama. 

Sebagai contoh, akuisisi antara dua perusahaan smartphone atau penyedia kartu operator seluler dapat dianggap sebagai akuisisi horizontal.

2. Akuisisi Vertikal

Akuisisi vertikal melibatkan perolehan bisnis dari pemasok bahan atau bisnis yang mendukung dan melengkapi produksi. 

Contoh nyata dari akuisisi vertikal adalah ketika sebuah perusahaan mie instan mengakuisisi pabrik tepung atau perusahaan otomotif yang memperoleh pabrik suku cadang mobil.

3. Akuisisi Konglomerat

Akuisisi konglomerat mencakup proses di mana satu perusahaan diakuisisi oleh yang lain, baik secara vertikal maupun horizontal. Skala akuisisi semacam ini biasanya lebih besar dan seringkali dilakukan oleh badan usaha milik negara. 

Sebagai contoh, akuisisi Pertamina atas tambang milik PMA atau akuisisi beberapa perusahaan farmasi oleh Kalbe Farma.

4. Akuisisi Aset

Dalam akuisisi aset, perusahaan secara langsung mengambil alih aset dari perusahaan lain. Pemegang saham perusahaan yang asetnya diakuisisi harus memberikan persetujuan. 

Seringkali, akuisisi aset terjadi saat perusahaan menghadapi kebangkrutan, dan aset ini diperoleh melalui proses lelang pasca-likuidasi.

5. Akuisisi Manajemen

Terakhir ada akuisisi manajemen. Akuisisi manajemen adalah eksekutif satu perusahaan memperoleh kendali atas perusahaan lain dan menjadi pemegang saham utama. 

Biasanya, para eksekutif ini bekerja sama dengan pemodal dan mantan eksekutif dari perusahaan yang diakuisisi untuk merancang dan mengeksekusi kesepakatan pembiayaan.

Manfaat Akuisisi

Proses akuisisi tidak hanya sekadar upaya untuk mengakuisisi suatu bisnis, melainkan merupakan strategi yang dapat memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan bisnis yang diakuisisi. 

Manfaat utamanya adalah percepatan pertumbuhan yang seringkali lebih cepat, menghasilkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan strategi pertumbuhan internal. Namun, ada beberapa manfaat lain yang dapat diperhatikan:

1. Mengurangi Tingkat Persaingan Usaha

Salah satu keuntungan signifikan lainnya dari proses akuisisi adalah kemampuannya untuk menurunkan tingkat persaingan usaha. 

Dengan membeli entitas bisnis yang relevan dengan target akuisisi, kekuatan pasar perusahaan dapat digabungkan, menciptakan situasi di mana persaingan di pasar menjadi lebih longgar.

Proses pembelian yang melibatkan beberapa perusahaan atau anak perusahaan, baik yang beroperasi dalam bidang yang sama maupun berbeda, dapat secara otomatis mengurangi persaingan. 

Jika jenis usaha berbeda, kerjasama dapat terbentuk untuk mendukung pengembangan usaha.

2. Membuka Peluang Pasar Baru

Pentingnya akuisisi juga terletak pada kemampuannya untuk membuka pintu ke pasar baru atau memperluas penetrasi pasar. 

Melalui akuisisi, perusahaan dapat dengan lebih efektif memasuki wilayah baru dan melakukan peningkatan dalam strategi pemasaran untuk mendukung pertumbuhan yang lebih cepat.

3. Pemberian Keterampilan Manajemen yang Lebih Baik

Akuisisi tidak hanya menghasilkan perubahan dalam kepemilikan, tetapi juga membawa manajemen baru yang dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan. 

Jika manajemen perusahaan sebelumnya kurang optimal, akuisisi membuka peluang untuk membawa masuk manajer yang memiliki keterampilan lebih baik dalam mengelola sumber daya perusahaan. 

Proses ini seringkali melibatkan pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan bagi seluruh individu di perusahaan untuk mendukung perkembangan yang lebih baik.

KAYLA NAJMI IHSANI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus