Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah mengakuisi PT Tripar Multivision Tbk (RAAM), PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) milik Hary Tanoe memperkuat portofolionya di industri hiburan Indonesia. Dalam rilis resminya, saat ini MNC Digital Entertainment memiliki empat rumah produksi yang memproduksi drama, infotainment, reality show, animasi, dan film.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keempat rumah produksi milik MNC Digital Entertainment yakni MNC Pictures, MNC Animations, Asia Media Productions, dan Star Pro. Selain itu, perusahaan ini mengoperasikan dua aplikasi OTT superapp, yakni RCTI+ dan MNC Media Entertainment.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, Tripar Multivision Tbk. milik Raam Punjabi yang tercatat mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2013 telah memproduksi 15 ribu jam serial televisi dan 650 film. RAAM juga memiliki lisensi bioskop yang memungkinkan RAAM untuk beroperasi di 13 lokasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Hary Tanoe mengungkapkan kerja sama dua perusahaan besar di industri hiburan ini menjadi pencapaian penting perusahaan di sektor media dan hiburan.
“Saya, dalam beberapa kesempatan memiliki pengalaman yang baik dalam berkolaborasi dengan Raam Punjabi, membangun kemitraan yang kuat selama bertahun-tahun. Kami sangat senang untuk dapat berkolaborasi dengan RAAM melalui akuisisi ini. Bersama-sama, perusahaan kami akan berusaha untuk lebih meningkatkan kepemimpinan kami tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri,” terang Hary dalam keterangan resminya, Jumat, 13 September 2024.
Merujuk pada hasil RUPSLB Perseroan pada 12 September 2024 dalam rangka pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), RAAM menetapkan bahwa PMTHMETD dilaksanakan pada harga sebesar Rp 500. Sehingga, total nilai akuisisi Hary Tanoe ditaksir mencapai Rp 309,71 miliar.
Adapun, setelah akuisisi kerja sama antara kedua perusahaan akan berjalan dalam bidang produksi konten mencakup TV free to air (FTA), TV berbayar, media sosial, OTT, dan bioskop.
Pilihan Editor: KKP Utarakan Alasan Keran Ekspor Pasir Laut Dibuka