Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Mentan Sebut Penghasilan Petani Milenial Bisa Lebih dari Rp 10 Juta per Bulan: Di Atas Gaji Pegawai

Mentan Andi Amran Sulaiman yakin program petani milenial bakal menarik minat generasi muda sehingga mau mengelola lahan pertanian.

13 November 2024 | 10.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yakin program petani milenial bakal menarik minat generasi muda sehingga mau mengelola lahan pertanian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apalagi, menurut Amran, program ini memberi jaminan penghasilan lebih dari Rp 10 juta per bulan bagi para petani milenial. Pendapatan ini merupakan proyeksi hasil panen yang didapat para petani milenial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Soal penghasilan tersebut, Amran menegaskan besaran itu bukan gaji yang diberikan oleh pemerintah. 
"Pendapatan tinggi di atas daripada gaji kalau kita jadi pegawai," kata Amran, Selasa, 12 November 2024, seperti dikutip dari Antara.

Ia pun yakin program petani milenial dengan bekerja sama dengan perguruan tinggi di Tanah Air bakal efektif membantu mewujudkan swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Amran menyatakan kolaborasi itu berupa peningkatan kemampuan (upgrading skill) bagi masyarakat pendaftar program tersebut yang diharapkan bisa lebih cakap dalam mengelola sistem pertanian yang lebih modern.

"Sudah kolaborasi dengan para rektor, perguruan tinggi," kata Amran. 

Program petani milenial itu, menurut Amran, nantinya bakal membuat kluster sehingga setara dengan negara-negara maju yang dalam implementasinya menggunakan teknologi tinggi mulai dari proses hulu sampai hilir.

Hingga kini masyarakat yang berminat mendaftar menjadi petani milenial sudah mencapai 20 ribu orang. Kementan menargetkan total pendaftar mencapai 50 ribu peserta.

Adapun pendaftaran program tersebut bisa dilakukan di website resmi Kementerian Pertanian dengan melengkapi data diri dan menunggu hasil seleksi. Amran memastikan bakal ada seleksi. "Kalau sudah mau, kita ke lahannya kemudian untuk yang sarjana mungkin dia jadi manajer, kemudian yang dari teknik jadi mekanik, lalu yang SMA mungkin jadi operator. Dan milenial yang mampu menggunakan teknologi dengan baik, seperti drone, dan juga sarjana-sarjana yang paham IT itu yang mengoperasikan," ujar Amran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus