Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Mulai Hari Ini Pertamina Produksi Perdana BBM Baru B40

PT Kilang Pertamina Internasional mempersiapkan dua fasilitas utama untuk memproduksi BBM B40 itu

14 Januari 2025 | 17.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pegawai mempersiapkan kendaraan berbahan bakar B40 sebelum uji jalan di Jakarta, Rabu 27 Juli 2022. Uji jalan kendaraan tersebut menggunakan dua bahan bakar yaitu B40 (60 persen solar dan 40 persen biodiesel) dan B30D10 (60 persen solar, 30 persen biodiesel dan 10 persen diesel biokarbon) yang bertujuan untuk mendapatkan rekomendasi teknis pada kendaraan bermesin diesel sebelum diaplikasikan secara luas. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refining & Petrochemical mulai hari ini memproduksi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan campuran bahan bakar nabati biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40 persen atau B40.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mendukung program pemerintah itu, KPI mempersiapkan dua fasilitas utama untuk memproduksi BBM B40 itu, yakni Kilang Plaju di Sumatera Selatan dan Kilang Kasim di Papua Barat Daya. Produksi dari Kilang Plaju ditargetkan mencapai 119.240 kiloliter per bulan, sementara Kilang Kasim diproyeksikan menghasilkan 15.898 kiloliter per bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun per hari ini, penyaluran perdana B40 telah dilakukan. Rinciannya adalah penyaluran lewat Kilang Plaju dengan mengirimkan 5.000 kiloliter dan Kilang Kasim sebanyak 4.600 kiloliter.

Kebijakan B40 ini mengacu pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 341.K/EK.01/MEM.E/2024, yang mewajibkan penggunaan bahan bakar minyak jenis solar dengan campuran biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40 persen. Produksi B40 merupakan perpaduan antara Fatty Acid Methyl Esters (FAME) berbasis CPO sebanyak 40 persen dengan solar sebanyak 60 persen.

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman menyatakan kesiapan kilang dalam memproduksi B40 sebagai bentuk komitmen KPI untuk penyediaan energi yang lebih baik dari aspek lingkungan, aspek ekonomi, aspek sosial dan juga aspek keberlanjutan. 

“Produksi Biosolar B40 ini tentunya juga akan menjadi kontribusi KPI dalam pencapaian Net Zero Emision di tahun 2060 atau lebih cepat, mendukung Sustainable Development Goals dalam menjamin akses energi yang terjangkau serta pada penerapan ESG,” ujar Taufik dalam keterangan resminya pada Selasa, 14 Januari 2025.

Produksi B40 menjadi kelanjutan dari implementasi biodiesel sebelumnya, mulai dari B20 pada 2019, B30 pada 2020, hingga B35 pada 2023. Pemerintah juga telah menargetkan peningkatan komposisi biodiesel ke B50 pada 2026 mendatang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus