Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Operasional MRT Dihentikan Akibat Besi Proyek Kejaksaan Agung Jatuh di Rel MRT, Transjakarta Tambah Bus Koridor 1 Blok M-Kota

Transjakarta juga menambah operasional bus pada rute yang beririsan dengan lintasan MRT.

31 Mei 2024 | 04.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penampakan besi proyek Kejaksaan Agung yang jatuh di lintasan rel kereta MRT pada Kamis sore, 30 Mei 2024. Dok. PT MRT Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Operasional MRT Jakarta diputuskan berhenti sementara sampai waktu yang belum ditentukan, akibat insiden jatuhnya besi proyek pembangunan Gedung Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus Kejaksaan Agung di rel MRT antara Stasiun Asean dan Stasiun Blok M, Kamis sore, 30 Mei 2024. Berkenaan dengan insiden itu, Transjakarta menambah operasional bus untuk perjalanan Koridor 1 Blok M menuju Kota.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penambahan operasional bus itu diumumkan melalui akun Instagram resmi Transjakarta, @pt_transjakarta. "Sehubungan dengan gangguan layanan MRT akibat insiden konstruksi, Transjakarta melakukan penambahan bus pada Koridor 1," tulis akun tersebut, Kamis, 30 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Transjakarta mengumumkan, penambahan unit di Koridor 1 Blok M-Kota sebanyak sembilan bus. Total bus Transjakarta di rute itu menjadi 101 bus. Adapun fokus operasi di koridor tersebut ialah segmen Blok M menuju Monas.

Selain itu, Transjakarta juga menambah operasional bus pada rute yang beririsan dengan lintasan MRT, di antaranya Halte Blok M menuju Pondok Labu, dan Halte Kejaksaan Agung menuju Ciputat. Total bus yang ditambah di kedua rute itu sebanyak lima bus.

Transjakarta juga mengarahkan para penumpang untuk naik bus Koridor 13 arah Velbak sebagai alternatif perjalanan rute menuju Lebak Bulus. Penumpang juga bisa memakai bus Koridor 8 rute Kebayoran sampai Lebak Bulus.

Sebelumnya, Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo menyampaikan permohonan maafnya atas insiden besi proyek pembangunan Gedung Jampidsus Kejaksaan Agung di rel MRT antara Stasiun Asean dan Stasiun Blok M. Ia memastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka akibat kejadian tersebut.

Saat ini, katanya, MRT Jakarta sedang melakukan asesmen guna menilai dampak dan kerugian biaya dari kejadian tersebut. Adapun operasional MRT Jakarta masih berhenti sampai waktu yang belum ditentukan.

"Selanjutnya fokus kami segera melakukan recovery layanan, sehingga bisa segera kembali membuka operasional untuk melayani masyarakat Jakarta," ucap Ahmad dalam keterangan video yang diterima Tempo, Kamis, 30 Mei 2024.

Ia mengimbau kepada para penumpang yang sudah membeli tiket via aplikasi ataupun tap kartu single dan multi trip agar mengklaim pengembalian tarif tiket. Penumpang dapat menghubungi petugas di stasiun MRT Jakarta terdekat untuk mengklaim refund.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus