Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan ternama di Indonesia, PT Sepatu Bata Tbk mengumumkan rencananya menutup pabrik produksi sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat. Setelah tiga dekade beroperasi, keputusan ini diambil, karena penurunan permintaan konsumen yang berdampak merugikan perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengumuman tersebut terjadi setelah keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024. “Dengan adanya keputusan ini, maka perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta,” keterangan tertulis dari Director & Corporate Secretary Sepatu Bata, Hatta Tutuko, 2 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penjelasan manajemen, selama empat tahun belakangan perusahaan telah berupaya keras mengatasi tantangan dan kerugian dalam industri. Dampak buruk pandemi dan perubahan cepat perilaku konsumen menjadi faktor utama yang mempengaruhi kondisi ini. Produk yang diproduksi di pabrik terus menurun.
1. Tanggapan Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi fenomena pabrik tutup pada awal tahun 2024. Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun. “Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal,” kata Jokowi ditemui usai acara di kawasan Tapos, Depok, Selasa, 7 Mei 2024.
2. Kementerian Perindustrian Menyarankan Dibuka Lagi
Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat. Juru Bicara Kementerian, Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, Kementerian akan merekomendasikan pabrik tersebut untuk dibuka kembali “Kami merekomendasikan dibuka lagi, tapi kalau itu memang itu strategi bisnisnya, bagaimana?” ujar Febri di Kantor Kementerian Perindustrian, Senin, 6 Mei 2024.
3. Kementerian Perindustrian Ingin Bertemu Manajemen Bata
Kementerian Perindustrian akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk, imbas penutupan pabrik alas kaki tersebut di Purwakarta, Jawa Barat. Juru Bicara Kementerian, Febri Hendri Antoni Arif, menyayangkan berhentinya aktivitas produksi pabrik sepatu Bata yang sudah berlangsung selama 30 tahun tersebut.
Febri belum memastikan waktu pemanggilan, tapi ia berharap perusahaan mempertimbangkan untuk kembali membangun pabrik di Indonesia. “Kami juga bingung kenapa ditutup, seharusnya dibuka kembali pabriknya,” kata dia di kantor Kementerian Perindustrian Jakarta, Senin, 6 Mei 2024.
4. Nama Bata
Bata bukan perusahaan asal Indonesia. Perusahaan ini melakukan ekspansi bisnis di Eropa, Asia, Afrika, Amerika Latin, dan bahkan Amerika Utara. Produk-produk Bata tersebar di lebih dari 50 negara, dengan pusat produksi yang berlokasi di 26 negara.
Dikutip dari situs wev Bata, sepatu Bata produk dari perusahaan asal Cekoslowakia. Produk ini berdiri pertama kali di Zlin, Cekoslowakia. Tiga bersaudara Tomas, Anna, dan Antonin Bata pelopor yang mendirikan Bata pada 21 September 1894.
Mesin pembuat sepatu yang dioperasikan dengan uap pada 1897 menjadi awal era modernisasi sepatu yang cepat. Ini membuka jalan bagi perusahaan yang didirikan oleh ketiga bersaudara tersebut untuk menjadi salah satu produsen sepatu massal di Eropa. Bata Shoe Company telah berkembang menjadi salah satu perusahaan manufaktur dan ritel terkemuka di dunia, dengan jaringan ritel yang tersebar di lebih dari 70 negara.
5. Perkembangan Bata
Bata mengoperasikan 27 fasilitas produksi di 20 negara dan memiliki penjualan melalui 5.000 toko ritel di lebih dari 90 negara. Di Indonesia, Bata memiliki 435 toko ritel di seluruh negeri, termasuk Family and City Stores, dengan setiap toko menawarkan variasi produk yang berbeda. Bata Indonesia juga memiliki Departemen Grosir yang melayani Dealer Ritel independen.
6. Masuk ke Indonesia
Nama Sepatu Bata telah dikenal di Indonesia sejak 1931. Pada periode tersebut, Bata menjalin kemitraan dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok. Enam tahun setelah itu, Tomas Bata mendirikan pabrik sepatu di tengah perkebunan karet di area Kalibata, yang beralamat di Jalan Kalibata Raya, Jakarta Selatan. Produksi sepatu dimulai pada 1940.
Pada 1982, PT. Sepatu Bata, TBK terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada 24 Maret. Pada 1994, pembangunan pabrik sepatu di Purwakarta rampung.
7. Pabrik Terbesar di Purwakarta
Pada 1982, Bata mendapat pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia, yang menjadi awal dari ekspansi bisnisnya. Pada 1994, perusahaan membuka cabang produksi di Purwakarta. Bata membangun pabrik terbesar di Purwakarta yang selesai dibangun pada tahun yang sama. Pabrik tersebut memproduksi berbagai jenis alas kaki yang dijual ke sekitar 400 toko ritel di Indonesia.
Seiring dengan perkembangannya, perusahaan ini mulai memproduksi beragam jenis alas kaki, termasuk sepatu kulit dan sandal kanvas bertenaga, sepatu olahraga kasual, dan sandal cetakan injeksi.