Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 233 pekerja PT Sepatu Bata Tbk atau Bata yang terkena PHK imbas penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat akan mendapatkan pesangon. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang Purwakarta Alin Kosasih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepastian pesangon akan didapatkan oleh para pekerja itu, kata Alin, didapatkan usai pertemuan antara perusahaan dan para pekerja berlangsung pada Senin hingga Rabu lalu, 8 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kesepakatan sudah dilakukan oleh serikat pekerja dengan pihak perusahaan," kata Alin dalam pesan tertulisnya saat dikonfirmasi Tempo, Kamis, 9 Mei 2024.
Alin menjelaskan, besaran pesangon yang akan diberikan Bata kepada para mantan buruhnya akan bervariasi sesuai masa kerja dan didasarkan pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja (PMTK). Secara umum, pesangon yang akan diberikan perusahaan sekitar Rp 30-40 juta per orang.
"Tergantung masa kerja. Kalau yang 12 tahun kisaran Rp 60 juta lebih," ujarnya.
Lebih lanjut, Alin juga mengatakan bahwa pembayaran pesangon itu akan dilakukan Bata pada Senin mendatang, 13 Mei 2024. Adapun metode pembayarannya akan melalui transfer ke rekening bank masing-masing buruh.
Tak hanya uang pesangon, Alin mengungkap, perusahaan juga berjanji memberikan uang pembinaan kepada para buruh yang telah di-PHK itu. Namun, dia belum dapat memastikan besaran uang tambahan itu.
"Saya belum tanya secara rinci ke para pengurus serikat pekerja soal nominalnya," ujarnya.
Sebelumnya, pengumuman tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta ini disampaikan manajemen Bata kepada Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024. Perseroan terpaksa menutup pabrik karena permintaan terhadap jenis produk yang diproduksi di Purwakarta terus menurun.
Pihak perusahaan mengungkapkan, kerugian telah terjadi selama empat tahun sejak pandemi. Adapun laporan keuangan Bata pada 30 Desember 2023 mencatat penjualan neto sebesar Rp 609,61 miliar pada 2023 atau turun dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 643,45 miliar.
Pada 2021, manajemen sepatu Bata sempat mengumumkan penutupan 50 toko selama pandemi. Saat ini, perusahaan bertahan di segmen retail dan tidak hanya menjual merek Bata, tetapi merek lain seperti Marie Claire, Comfit, Power Bubblegummers, North Star, B-First, dan Weinbrenner.
Pilihan Editor: Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta