Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara. Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya, kemarin, menyebut Tanjung Selor sebagai salah satu dari sepuluh kota baru mandiri (KBM) yang terpilih untuk dikembangkan. "Akan masuk investasi besar ke sini di sektor PLTA. Tadi saya sudah tanya kepada gubernur, wakil gubernur, Bupati Bulungan, sudah disiapkan 11 ribu hektare," kata Jokowi, seperti dikutip dari siaran pers Biro Komunikasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kamis, 12 Oktober 2017.
Untuk mengantisipasi kebutuhan air baku seiring dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi Kota Tanjung Selor, Kementerian Pekerjaan Umum pun menggenjot penyelesaian Embung Tanjung Agung di Bulungan. Proyek tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan 1.600 sambungan rumah atau 8.000 jiwa.
Embung yang juga berfungsi sebagai pengendali banjir ini ditargetkan selesai pada 2018 dengan anggaran Rp 49 miliar. Dengan luas embung 2,1 hektare, kapasitas tampungnya mencapai 61.430 meter kubik, yang bersumber dari Sungai Kayan.
Tanjung Selor telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Sabanar Lama yang rampung dibangun pada 2015 dengan alokasi anggaran Rp 7,15 miliar. Ada pula IPA Gunung Seriang dengan kapasitas 50 liter per detik, yang pembangunannya telah mencapai 95 persen. Proyek itu dibangun dengan biaya Rp 9,3 miliar.
Akses orang dan barang ke Kota Tanjung Selor pun dipermudah dengan pembangunan jalan serta jembatan. Salah satu yang dibangun adalah jalan penghubung Tanjung Selor ke arah Tanjung Palas sepanjang 34,82 kilometer. Jalan yang dibangun sejak 2014 itu ditargetkan selesai pada 2017.
Jalan lain yang dibangun adalah ruas Tanjung Palas-Sekatak sepanjang 65,13 kilometer menuju Kabupaten Malinau. Jalur itu menjadi akses menuju perbatasan dengan anggaran tahun jamak 2017-2019 sebesar Rp 165,3 miliar.
Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljomo pun mengungkit sejumlah proyek penataan kawasan, seperti pembangunan taman di tepi Sungai Kayan. Taman yang akan menjadi ikon Kota Tanjung Selor itu sudah dibangun hingga 35 persen dan ditargetkan selesai pada akhir 2017. Anggaran yang disediakan Rp 14,6 miliar. “Taman harus dikerjakan serius dengan sentuhan nilai. Begitu pula kualitas tanaman dan pohonnya, harus dipilih yang terbaik dan ditanam dengan baik pula," kata Basuki.
Basuki pun mengingatkan pemadatan tanah di Tanjung Selor dilakukan dengan sempurna mengingat banyaknya lahan rawa di tempat tersebut.
YOHANES PASKALIS PAE DALE
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini