Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pendapatan Gudang Garam Naik 9 Persen Jadi Rp 124,8 Triliun, tapi Laba Turun

Gudang Garam mencetak pendapatan sebesar Rp 124,88 triliun naik 9,08 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp 114,47 triliun.

31 Maret 2022 | 14.42 WIB

Direksi PT Gudang Garam Tbk mengumumkan nilai deviden yang dibagikan sebesar Rp 5.002.628.800.000 atau Rp 2.600 per lembar saham dalam konferensi pers di Hotel Grand Surya Kediri pagi tadi, Rabu, 26 Juni 2019. TEMPO/Hari Tri Wasono.
Perbesar
Direksi PT Gudang Garam Tbk mengumumkan nilai deviden yang dibagikan sebesar Rp 5.002.628.800.000 atau Rp 2.600 per lembar saham dalam konferensi pers di Hotel Grand Surya Kediri pagi tadi, Rabu, 26 Juni 2019. TEMPO/Hari Tri Wasono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) mencetak pertumbuhan pendapatan signifikan sepanjang 2021. Namun, laba bersih perseroan juga tergerus.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang telah diaudit dan dipublikasikan Harian Bisnis Indonesia, Kamis, 31 Maret 2022, emiten berkode GGRM ini mencetak pendapatan sebesar Rp 124,88 triliun naik 9,08 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp 114,47 triliun.

Kendati demikian, biaya pokok penjualan GGRM turut melonjak signifikan 13,92 persen menjadi Rp 110,6 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp 97,08 triliun pada 2020. Hasilnya, laba bruto GGRM tergerus menjadi Rp 14,27 triliun dari Rp 17,38 triliun.

Sementara itu, pendapatan lainnya turun menjadi Rp 236,67 miliar dari Rp 281,55 miliar. Sedangkan, beban usaha turun menjadi Rp 7,15 triliun dari Rp 7,58 triliun, beban lainnya naik menjadi Rp 4,3 miliar dari Rp 3,75 miliar.

Gudang Garam pun mencatatkan laba usaha yang tergerus menjadi Rp 7,36 triliun dari Rp 10,04 triliun. Alhasil, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 5,6 triliun pada 2021 anjlok 23,83 persen dari Rp7,64 triliun pada 2020.

Adapun, total aset GGRM tercatat naik menjadi Rp89,96 triliun per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan Rp78,19 triliun pada 2020. Rinciannya, aset lancar naik menjadi Rp 59,31 triliun dari Rp 49,53 triliun dengan naiknya inventori menjadi Rp 47,45 triliun.

Sedangkan, aset tidak lancar naik menjadi Rp 30,65 triliun dari Rp 28,65 triliun seiring kenaikan aset tetap bersih menjadi Rp 29,78 triliun. Di sisi lain, total liabilitas GGRM naik menjadi Rp 30,67 triliun per 2021 dibandingkan dengan Rp 19,66 triliun pada 2020.

Kenaikan terutama pada liabilitas jangka pendek menjadi Rp 28,36 triliun dari Rp 17 triliun, hal ini karena meningkatkan utang cukai, PPN, dan pajak rokok menjadi Rp 16,1 triliun dari hanya Rp 9,05 triliun.

Adapun, liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp 2,3 triliun dari Rp 2,65 triliun. Posisi ekuitas GGRM hingga 31 Desember 2021 yakni sebesar Rp 59,28 triliun naik dari 2020 sebesar Rp 58,52 triliun.

Posisi kas dan setara kas akhir tahun Gudang Garam turun menjadi Rp 3,77 triliun per 2021 dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp 4,76 triliun.

BISNIS

Baca: Buruh Minta Menaker Tak Biarkan Pengusaha Cicil THR Lebaran 2022

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus