Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pengembang: Pantai KEK Tanjung Lesung Mendekat Akibat Abrasi

Pengembang menyatakan pantai KEK Tanjung Lesung mendekat akibat abrasi.

29 Desember 2018 | 12.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Jababeka Group Tbk, pengembang Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang, Banten memastikan pembangunan yang dilakukan telah mengikuti ketentuan tata ruang yaitu sejauh 100 meter dari bibir pantai atau di luar garis sempadan pantai. KEK Tanjung Lesung adalah satu dari sekian lokasi yang rusak diterjang gelombang tsunami di Selatan Sunda pada Jumat, 22 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami memang sudah 100 meter dari pantai, tapi memang terjadi abrasi (proses pengikisan pantai oleh gelombang laut) sehingga pantai mendekat," kata Direktur Utama Jababeka Group, Setyono Djuandi Darmono di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 27 Desember 2018.

Sebelumnya, tsunami akibat longsoran erupsi Gunung Krakatau di Selat Sunda dan berdampak pada pesisir barat Banten serta Lampung Selatan. Dalam rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB per tanggal 25 Desember pukul 13.00, jumlah korban meninggal bertambah menjadi 429 jiwa. Selain itu, 1.485 orang menjadi korban luka-luka, 154 masih hilang, dan 16.082 jiwa mengungsi.

Akibat kejadian ini, kerugian akibat kerusakan bangunan yang diderita Jababeka mencapai Rp 150 miliar. Lalu dari 158 hektare luas KEK Tanjung Lesung, ada sekitar 8 hektare wilayah yang terdampak bencana. Kemudian ada 2 dari 5 yang rusak terkena terjangan tsunami.

Untuk itu, Menko Perekonomian Darmin Nasution kemudian mengundang Darmono ke kantornya untuk membahas kelanjutan KEK Tanjung Lesung ini ke depannya. "Kami bahas masalah tata ruang, bouy (alat pendeteksi gelombang tsunami), masalah ini ke depan ini harus bisa dicegah, karena kalau gini kan kami jadi susah jualan ke luar negeri."

Meski terjadi abrasi pantai dan ada ketentuan soal tata ruang bangunan di pinggir pantai, kata Darmono, para investor masih ingin membangun di dekat pantai. "Orang kan senangnya di pantai, pesta di Pantai." Oleh sebab itu, Darmono berharap pemerintah bisa mengakali kondisi ini dengan membangun pelindung semisal tanggul pemecah ombak. Untuk diketahui, KEK Tanjung Lesung yang berada di pesisir barat Banten ini adalah salah satu lokasi prioritas pengembangan pariwisata di era pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.

Saat ini, Jababeka tengah fokus untuk pembersihan dan pendataan area terdampak bencana. Beruntung, seluruh bangunan yang berada di kawasan Tanjung Lesung sudah diasuransikan. Sehingga, biaya pembangunan dan pemulihan kawasan wisata yang rusak akibat bencana alam pun akan ditanggung oleh asuransi.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus