Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Perdagangan Saham Pekan Kemarin Positif, IHSG Naik 5,83 Persen di Level 6.636

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode tersebut berada di level 6.636 atau meningkat 5,83 persen dari 6.270,597 pada pekan lalu.

9 Maret 2025 | 11.00 WIB

Bursa Efek Indonesia di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Bursa Efek Indonesia di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat perdagangan saham pada periode 3-7 Maret 2025 menunjukkan kinerja positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode tersebut berada di level 6.636 atau meningkat 5,83 persen dari 6.270,597 pada pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Data perdagangan saham BEI selama periode 3 - 7 Maret 2025 masih ditutup pada zona positif,” kata Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu, 8 Maret 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kenaikan turut dialami oleh kapitalisasi pasar bursa, yaitu sebesar 5,24 persen menjadi Rp 11.450 triliun dari Rp10.880 triliun pada sepekan sebelumnya. Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian bursa selama sepekan mengalami perubahan, yaitu sebesar 4,03 persen sehingga menjadi Rp 13,14 triliun dari Rp 13,69 triliun pada pekan sebelumnya. 

Kemudian, perubahan turut dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian bursa pekan ini, yaitu sebesar 6,14 persen menjadi 1,10 juta kali transaksi dari 1,18 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini juga mengalami perubahan, yaitu sebesar 11,07 persen menjadi 19,88 miliar lembar saham dari 22,36 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

Investor asing per Jumat lalu mencatatkan nilai jual bersih Rp 791,51 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini. Adapun investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 22,35 triliun.

Pada Senin lalu, 3 Maret 2025, BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumpulkan sejumlah pengusaha sekaligus emiten pasar modal untuk membahas amblesnya IHSG pada dua pekan sebelumnya. Persamuhan di Main Hall BEI, Jakarta, itu menghasilkan sejumlah langkah untuk mengembalikan IHSG di posisi zona hijau. 

Presiden Direktur BEI Iman Rachman mengatakan kondisi ambruknya IHSG ini juga tak lepas dari kebijakan eksternal Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengubah persepsi investor. Dia menyebut BEI akan terus menyiapkan perdagangan yang transparan dan efisien. “Karena faktor eksternal, terutama Trump,” kata Iman dalam konferensi pers di Main Hall BEI, Jakarta, pada Senin, 3 Maret 2025. 

Dalam pertemuan ini, BEI dan OJK menghadirkan Direktur Utama Direktur Utama PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), dulu Adaro Energy Indonesia, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir Adaro, Direktur Utama PT Indika Energy Tbk Arsjad Rasjid, Chief Executive Officer di Sinar Mas Agribusiness & Food Indonesia Franky Widjaja, Presiden Direktur  Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie, dan Direktur Utama Barito Pacific Agus Pangestu. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (PMDK) OJK Inarno Djajadi mengatakan institusinya dalam pertemuan ini lebih banyak mendengar masukan dari para pelaku pasar. Dia menyebut OJK, BEI, dan pelaku pasar akan menindaklanjuti pertemuan ini sesuai kapasitas masing-masing. 

“Dialog tadi kami banyak mendengar dan akan segera ditindaklanjuti sesuai kapasitas dan peran masing-masing,” kata Inarno saat itu.  

Inarno mengatakan pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk menunda penerapan perdagangan saham dengan menjual saham yang belum dimiliki alais short selling. Selain itu, BEI dan OJK juga menggagas rencana buyback atau pembelian kembali saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Langkah ini disebut untuk menjaga stabilitas pasar dan pelindungan investor di pasar modal. 

"Kami ingin juga menyampaikan pesan bahwa kami hadir, mengamati, dan juga berperan aktif dalam menjaga pasar modal Indonesia tetap stabil, transparan, dan khususnya bagi investor lokal, retail, maupun institusional," kata Inarno. 

Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid mengatakan dirinya menyambut baik pertemuan ini. Dia menyebut pertemuan ini bisa menyatukan pelaku saham di pasar domestik. “Kalau tidak kita, siapa lagi? Ini inisiatif yang baik,” kata Arsjad.  

Adil Al Hasan

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus