Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) menandatangani kerja sama jual-beli gas untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional, khususnya di wilayah terpencil. Pertamina melalui anak perusahaannya, PT Pertagas Niaga (PTGN), bakal menyuplai LNG untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera, Kalimantan Timur, dengan kapasitas 2 x 20 megawatt.
Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani menyampaikan kerja sama ini sebagai upaya mengoptimalkan infrastruktur LNG existing, seperti di Kilang LNG Badak, dan merupakan inovasi Pertamina. Inovasi itu berupa suplai gas yang dilakukan menggunakan moda truk LNG.
Yenni mengatakan sistem suplai itu digunakan untuk menjangkau wilayah terpencil yang tidak terjangkau pipa. “Kami sangat mendukung program pemerintah dalam pembangunan listrik nasional 35 ribu megawatt,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 28 September 2017.
Suplai LNG akan dimulai pada April 2018 dengan jumlah kebutuhan 7,9 MMSCFD. Mekanisme suplai menggunakan moda truk ISO tank dari Bontang dengan jarak tempuh sekitar 70 kilometer hingga ke PLTG Sambera. Sebelum disalurkan, Pertamina juga menyiapkan infrastruktur berupa fasilitas regasifikasi di sekitar PLTG Sambera. Selain itu, Pertamina telah menyiapkan 20 truk ISO tank, yang secara bergantian mengisi LNG.
Untuk tahap awal, kerja sama ini akan berlangsung selama lima tahun dan akan diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
Dalam kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatanganan Master Sales Purchase Agreement, yang merupakan bagian dari komitmen pasokan LNG jangka panjang dari Pertamina kepada PLN sebagai bentuk dukungan program kelistrikan 35 ribu MW.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini