Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) menyampaikan kinerja keuangan atau kontribusi terhadap penerimaan negara yang dihitung berdasarkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 4,48 triliun. Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi mengungkapkan, angka ini merupakan pencapaian tertinggi sejak LMAN didirikan pada Desember 2015.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Alhamdulillah di tahun 2024 capaian PNBP kami adalah yang tertinggi selama LMAN berdiri, yaitu Rp 4,48 triliun sedangkan belanjanya kami ada di angka Rp 152,08 miliar,” kata Basuki dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 17 Februari 2025. “Kalau kami hitung secara persentase antara belanja dengan PNBP, kami ada di angka 3,39 persen.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Basuki menjelaskan, realisasi PNBP yang dikumpulkan ini melampaui target sebesar 225,64 persen. Pada 2024, PNBP ditargetkan sebesar Rp 1,98 triliun.
Realisasi penerimaan lembaga tersebut berasal dari pendapatan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) sejumlah Rp 1,04 triliun, pendapatan jasa advisory atau konsultasi sebesar Rp 2,21 miliar, pendapatan jasa perbankan sebesar Rp 3,43 triliun, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 2 miliar.
Adapun Basuki menjelaskan, dalam pengelolaan asetnya, LMAN menggunakan sejumlah siklus, seperti perolehan, pra-pengembangan, pengembangan, optimalisasi, hingga pengawasan.
Menurut dia, pada siklus pra-pengembangan, aset-aset yang diserah-kelolakan kepada LMAN ternyata masih ada yang berkaitan dengan okupansi ilegal pihak ketiga. Selain itu, ada pula yang masih menyisakan tunggakan bahkan litigasi. “Di tahun 2024, total aset yang demikian itu jumlahnya 39 aset,” ucap dia. Sementara itu, LMAN telah mengoptimalisasi sebanyak 138 aset pada 2024.
Kemudian, lanjut Basuki, aset-aset yang diterima LMAN tidak semuanya bisa langsung dioptimalisasi. Ada sejumlah aset yang harus melalui proses konstruksi. “Di tahun 2024, kami proses konstruksinya ada 36 total aset, yang selesai konstruksi adalah 160,” kata dia.
Sementara untuk rencana kerja 2025, Basuki mengatakan LMAN akan menyusun 20 studi kelayakan aset kelolaan, tidak termasuk aset dari mitra advisory. “Kemudian untuk pengembangan terhadap aset-aset yang diserahkan ke kami, ada 38 yang harus kami lakukan,” ujar Basuki.
Untuk pengelolaan properti dalam bentuk konstruksi, LMAN merencanakan akan melakukan renovasi 41 aset. Tak hanya itu, Basuki juga menargetkan aset yang dioptimalisasi LMAN bisa mencapai 154 aset pada tahun 2025.