Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi ikut memberikan tanggapan dalam pembahasan terkait bahan baku pembuat baterai mobil listrik, yakni nikel dan Lithium Ferro Phosphate (LFP).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah video yang diunggah di akun instragram pribadinya, Lutfi mengklaim masih banyak produsen mobil listrik yang menggunakan baterai berkomponen nikel. Bahkan, pendapatan nikel justru mengalami peningkatan sebesar lima kali lipat sejak 2015 silam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tapi katanya ada yang bilang kalau pendapatan nikel dari penjualan itu rendah ya? Sejak 2015 aja peningkatan pendapatan ekspor ke Indonesia sudah melesat 5 kali lipat dengan angka lebih dari Rp 500 triliun," ujar Lutfi dalam postingan di akun Instagram @m.lutfi, dikutip Kamis, 25 Januari 2024.
Menurutnya, pendapatan nikel dalam negeri akan terus meningkat jika Indonesia tidak berhenti dan terus melanjutkan hilirisasi.
"Dengan pemanfaatan hilirisasi nikel, tidak hanya memperkuat ekonomi kita, tapi juga membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin di industri energi bersih. Terkadang kita rela melalui beribu-ribu pulau untuk mencari harta karun, tapi sebenarnya kita nggak sadar kalau harta karun itu ada di bawah kaki kita selama ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Lutfi mengatakan mobil listrik yang menggunakan baterai nikel dapat tahan lebih lama karena daya listriknya yang lebih tinggi. Dia juga menyebut bahwa kinerja LFP menurun jika digunakan pada kondisi cuaca yang dingin atau bersalju.
"Tahu enggak kalau nikel masih menjadi baterai pilihan produsen mobil listrik? Kenapa? Karena nikel itu lebih energi dense. Bisa muat lebih banyak energi, lebih kecil, dan lebih ringan juga. Jadi mobil Tesla-nya bisa pergi lebih jauh sekali charge," kata dia.
Dia pun merujuk pada data Badan Energi Internasional (IEA) yang pada 2022 menunjukkan penggunaan nikel tetap menjadi komponen baterai listrik terbesar dengan pangsa pasar sebesar 60 persen. Sementara penggunaan baterai LFP pada mobil listrik hanya sebesar 27 persen.
Adapun dalam debat Cawapres pada Ahad, 21 Januari 2024, Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka mengungkit soal baterai LFP yang sering diungkapkan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Gibran mengatakan bahwa Cawapres 01, Cak Imin tidak paham soal baterai LFP. Gibran juga mengatakan bahwa saat ini produsen otomotif Tesla masih menggunakan nikel sebagai bahan baku utama pembuatan baterai mobil listriknya.
"Sering bicara LFP, Tesla enggak pakai nikel, ini kan kebohongan publik, mohon maaf. Tesla itu pakai nikel, pak. Dan kita sekarang, Indonesia adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar di dunia, ini kekuatan kita, ini bargaining kita. Jangan malah membahas LFP, itu sama saja mempromosikan produknya Cina, pak," kata Gibran kepada Cak Imin.
DEFARA DHANYA | DICKY KURNIAWAN