Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Novi Helmy Prasetya resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) perusahaan pelat merah Perum Bulog. Penunjukan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Novi Helmy Prasetya akan memulai masa baktinya sebagai Direktur Utama," ujar Sekretaris Perusahaan Bulog A L. Widiarso dalam keterangan resminya pada Sabtu, 8 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui SK tersebut, Novi Helmy resmi menggantikan Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama Perum Bulog yang baru lima bulan menjabat sejak ditunjuk pada September 2024. Novi sebelumnya merupakan Asisten Teritorial Panglima TNI sejak 21 Februari 2024 lalu. Sebelum itu, ia pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda.
Berikut rekam jejak Novi Helmy, TNI yang kembali menduduki jabatan strategis di pemerintahan.
Profil Mayjen Novi Helmy
Mayor Jenderal TNI Novi Helmy lahir di Bangkalan, 10 November 1971. Dia mengawali karir militernya sejak 1993 setelah lulus dari Akademi Militer di Kecabangan Korps Infanteri di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Selama menjadi prajurit di Angkatan Darat, Novi tercatat pernah terlibat di sejumlah operasi khusus, di antaranya operasi seroja di Timor Timur pada 1996, operasi Tribuana pada 1999, dan operasi pemberontakan Aceh yang terjadi pada 2005.
Novi mulai mengemban jabatan penting pertamanya sebagai Komandan di Grup D Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sejak 2013. Saat itu ia bertugas menjaga pengamanan tamu naratama atau Very Very Important Person (VVIP) RI 1 di luar negeri, yaitu Rusia, Inggris, dan Jerman.
Setelah meninggalkan jabatannya di Paspampres pada 2015, Novi diangkat menjadi Perwira Menengah Detasemen Markas Besar Angkatan Darat selama tiga tahun. Kemudian setelahnya berturut-turut hingga 2024, Novi menjabat sebagai Komandan Korem 061/ Suryakancana, Asisten Personel Kogabwilham III ke 1, Kepala Staf Garnisun Tetap I/Jakarta, dan jabatan terakhir Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad.
Pada Februari 2024, Jenderal Bintang Dua itu didapuk menjadi Asisten Teritorial Panglima TNI. Ia bertugas memimpin Staf Teritorial TNI. Adapun staf ini memiliki kewajiban membantu Panglima TNI dalam menyelenggarakan kegiatan dan pemberdayaan wilayah. Panglima TNI yang didampinginya ialah Jendral Agus Subiyanto.
Kini, Novi ditunjuk menjadi Direktur Utama Perum Bulog, perusahaan BUMN yang bergerak di bidang logistik pangan. Bulog bertugas mengelola pangan nasional termasuk menjaga stok dan stabilisasi harga pangan, terutama beras.
Terdekat, Bulog ditugaskan untuk menyerap 3 juta ton gabah dari para petani dengan harga terbawah Rp 6.500. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran mencapai Rp 39 triliun untuk menyerap 3 juta ton beras lokal pada Februari-April 2025.