Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Sisa pengerjaan proyek berupa pemasangan rel di titik Batutulis dan penyempurnaan jembatan.
Pengerjaan jalur ganda fase Cicurug-Sukabumi sudah masuk tahap perencanaan.
Setelah fase satu selesai, jumlah perjalanan kereta Bogor-Sukabumi akan meningkat menjadi 12 trip per hari.
BOGOR — Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) wilayah Jawa bagian Barat mengklaim kemajuan pengerjaan proyek kereta api jalur ganda Bogor-Sukabumi fase Paledang-Cicurug sudah mencapai 99,1 persen alias nyaris selesai. Proyek yang digarap sejak 2017 itu rencananya diuji coba menggunakan rangkaian kereta pada 20 Maret mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sepekan setelah uji coba, baru mulai dioperasikan,” kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat, Erni Basri, kepada Tempo, di Bogor, kemarin, 7 Maret. Jika uji coba lancar, ia menambahkan, rangkaian kereta api Pangrango yang melayani rute Bogor-Sukabumi akan kembali dioperasikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan pantauan Tempo di Stasiun Batutulis, Bogor, sejumlah pekerja terlihat masih memasang rel kereta dan merapikan dinding pembatas. Adapun dari Stasiun Paledang hingga Batu Tulis, rel kereta telah selesai terpasang. “Sisa proyek yang 0,9 persen adalah pemasangan rel di titik Batutulis dan penyempurnaan jembatan perlintasan kereta api di titik BH.118 untuk lintasan Ciomas-Cigombong.”
Pembangunan jalur ganda rel kereta Bogor-Sukabumi di Cigombong, Bogor, Jawa Barat. ANTARA/HO/Pemkot Bogor
Proyek jalur ganda Bogor-Sukabumi secara total berjarak 57,4 kilometer spoor (km’sp). Awalnya, proyek ini ditargetkan rampung pada Desember 2020. Namun situasi pandemi membuat pengerjaan salah satu proyek strategis nasional tersebut molor. “Akibat pandemi, kami berfokus mengerjakan fase Paledang-Cicurug dulu,” ujar Erni.
Pengerjaan fase Paledang-Cicurug sejauh 26,6 km’sp pun dibagi dua, yakni Paledang-Cigombong yang berjarak 19,1 km’sp dan Cigombong-Cicurug sejauh 7,5 km’sp. Fase Cicurug-Sukabumi sejauh 30,2 km’sp saat ini baru memasuki tahap perencanaan.
Menurut Erni, selain faktor pandemi, pengerjaan proyek juga sempat terhambat karena beberapa hal. Dari pembebasan lahan, koordinasi dengan pemerintah daerah di wilayah yang dilintasi, pemindahan instalasi pipa air, hingga keberadaan lokasi cagar budaya yang masuk peta pembangunan proyek. “Namun semua hambatan itu telah kami selesaikan satu per satu. Kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah, bahkan sampai ke tingkat kelurahan serta RT dan RW.”
Erni optimistis target uji coba dan pengoperasian jalur ganda fase Cigombong-Cicurug bisa terkejar. Di luar pemasangan rel pada sejumlah titik, kata dia, pekerjaan lain, seperti pemasangan persinyalan elektrik dan sistem telekomunikasi, telah selesai. Jalur ganda ini juga dilengkapi dengan sejumlah prasarana yang telah rampung, di antaranya 12 unit jembatan jalur kereta, 3 unit jembatan penyeberangan jalan raya, 1 unit jembatan penyeberangan warga di atas sungai, dan 10 unit jembatan penyeberangan orang.
Sambil menunggu fase Cicurug-Sukabumi mulai dikerjakan, Erni mengatakan, pihaknya juga akan melakukan revitalisasi sejumlah stasiun di lintasan Bogor-Sukabumi. “Kami akan mengembangkan Stasiun Paledang menjadi dua lantai yang dilengkapi skybridge untuk menghubungkan dengan Stasiun Bogor.” Dengan demikian, Erni menambahkan, nantinya penumpang yang hendak menuju stasiun KRL dan sebaliknya tidak perlu keluar stasiun.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, setelah selesai, jalur ganda Bogor-Sukabumi akan memangkas waktu tempuh perjalanan dari yang awalnya 2 jam menjadi hanya 1 jam 20 menit. Kemudian frekuensi perjalanan kereta api penumpang akan meningkat dari 6 trip menjadi 12 trip per hari. Frekuensi KA barang dari 2 trip menjadi 8 trip per hari.
Rangkaian kereta yang dioperasikan juga bertambah, dari 6 rangkaian menjadi 8 rangkaian. Hal ini akan meningkatkan jumlah kapasitas penumpang dari 2.844 orang per hari menjadi 5.688 orang per hari dan kapasitas angkut barang dari 648 ton per hari menjadi 2.592 ton per hari. "Dengan selesainya proyek tahap 1 jalur ganda KA Bogor-Cigombong, diharapkan angkutan penumpang dan barang bisa lebih produktif," ujar Budi Karya, saat meninjau lokasi proyek beberapa waktu lalu.
M.A. MURTADHO (BOGOR)
Baca Juga:
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo