Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pasar saham terlihat akan sangat berhati-hati memasuki Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB total Senin, 14 September 2020. Menurut dia, pasar saham berpotensi melemah di pekan depan dengan perkiraan support di level 4,878 sampai 4,712 dan resistance di level 5,084 sampai 5,256.
"Pelaku pasar lebih baik melakukan penjualan lebih dahulu ketika pasar menguat untuk mengantisipasi dampak negatif penerapan PSBB total pada perekonomian," kata Hans dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, 13 September 2020.
Rencana penerapan PSBB ini sebelumnya disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu malam, 9 September 2020. Anies menjelaskan, kebijakan rem darurat diambil berdasarkan tiga poin pertimbangan, yaitu angka kematian di Jakarta yang terus meningkat, serta ketersediaan tempat tidur isolasi dan ruang ICU untuk merawat pasien Covid-19.
Besok harinya, Kamis, 10 September 2020, IHSG langsung memerah. Data Bloomberg menunjukkan IHSG berada di zona merah, terkoreksi 257,92 poin atau 5,01 persen ke level 4.891,46 pada akhir perdagangan.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto menyoroti rencana Anies yang akan memberlakukan kembali PSBB. "Hari ini (Kamis) indeks (IHSG) masih ada ketidakpastian. Karena announcement Gubernur DKI (Anies Baswedan) tadi malam. sehingga indeks pagi ini sudah (turun) di bawah 5.000," kata dia.
Akan tetapi, Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan koreksi IHSG yang terjadi merupakan hal yang wajar. Pasalnya hal itu menunjukkan reaksi pasar yang sebenarnya terhadap rencana penerapan PSBB total untuk wilayah DKI Jakarta.
"Wajar reaksi pasar terhadap PSBB ini. Dan memang (PSBB) sepertinya diperlukan untuk menjaga tingkat penularan Covid-19,” kata Laksono.
Meski demikian, Hans mengatakan pengumuman Anies beberapa waktu lalu memang menjadi sentimen negatif bagi pasar. Kamis, 10 September 2020, pasar saham sempat mengalami koreksi cukup dalam sebelum bangkit pada perdagangan Jumat, 11 September 2020.
Menurut dia, terlihat terjadi aliran dana asing keluar dari Indonesia ditambah pelemahan nilai tukar rupiah. Pelaku pasar akan mencermati perkembangan penerapan PSBB total dan bila terjadi secara ketat diperkirakan akan mengganggu pemulihan ekonomi yang sedang terjadi. "Bila dana asing masih mengalir keluar dan nilai tukar Rupiah masih melemah pelaku pasar perlu berhati-hati akan peluang koreksi lebih dalam," ujarnya.
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: PSBB Jakarta Jilid II, IHSG Terlempar ke Zona Merah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini